Senat memberikan suara 95 banding satu untuk mendukung ratifikasi dokumen aksesi kedua negara tersebut. Dengan mudah dua pertiga suara mayoritas terkumpul.
Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan mereka di NATO sebagai tanggapan atas invasi Ukraina oleh Rusia. Moskow berulang kali memperingatkan kedua negara itu untuk tidak bergabung dengan aliansi.
Sebanyak 30 sekutu NATO menandatangani protokol aksesi kedua negara itu bulan lalu. Hal ini memungkinkan mereka bergabung dengan aliansi bersenjata nuklir yang dipimpin AS, begitu anggotanya meratifikasi keputusan tersebut.
Dilansir dari Malay Mail, Kamis, 4 Agustus 2022, saat itu, Helsinki dan Stockholm dapat berpartisipasi dalam pertemuan NATO dan memiliki akses yang lebih besar ke intelijen, tetapi tidak dilindungi oleh Pasal Lima, klausul pertahanan NATO yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu sekutu adalah serangan terhadap semua.
Baca juga: Erdogan Ancam 'Bekukan' Pencalonan Anggota NATO Swedia dan Finlandia
Aksesi tersebut harus diratifikasi oleh parlemen dari 30 anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara sebelum Finlandia dan Swedia dapat dilindungi oleh klausul pertahanan.
Pengesahan bisa memakan waktu hingga satu tahun, meskipun telah disetujui oleh beberapa negara, termasuk Kanada, Jerman dan Italia.
Senator dari kedua partai sangat mendukung keanggotaan untuk kedua negara, menggambarkan mereka sebagai sekutu penting yang militer modernnya telah bekerja sama dengan NATO.
"Kualifikasi kedua negara demokratis yang makmur ini luar biasa dan akan memperkuat aliansi NATO," kata Senator Demokrat Bob Menendez, ketua Komite Hubungan Luar Negeri. Ia mendesak dukungan sebelum pemungutan suara dijalankan.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengundang para duta besar dan diplomat lain dari Finlandia dan Swedia ke Senat untuk menyaksikan pemungutan suara. Sementara itu, Senator Republik Josh Hawley adalah satu-satunya yang tidak memberikan suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News