Mengutip Channel News Asia, Kamis, 27 April 2023, Malpass menyerukan langkah-langkah mendesak untuk memulai upaya restrukturisasi utang negara di banyak negara yang berada dalam atau dekat dengan kesulitan utang, setelah bertahun-tahun mengalami kemajuan glasial di bawah Kerangka Kerja Umum Kelompok 20.
Berbicara di acara Bank Dunia berjudul 'Memecah Kebuntuan dalam Restrukturisasi Utang Global', Malpass mengatakan sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang total tingkat utang negara, termasuk utang dalam negeri dan luar negeri.
Wakil Presiden Bank Dunia untuk Pemerataan Pertumbuhan, Keuangan, dan Institusi, Pablo Saavedra mencatat bahwa utang dalam negeri sekarang menyumbang sekitar 20 persen dari produk domestik bruto negara-negara berpenghasilan rendah, naik dari sembilan persen di satu dekade lalu.
Baca: Cuan 500 Perusahaan Keluarga di Dunia Melesat dan Tembus USD8,02 Triliun! Indonesia Ada? |
Untuk negara-negara berpenghasilan menengah, tambahnya, persentase itu berada di utara 45 persen dari PDB. Ia menambahkan bahwa analisis utang saat ini tidak memberikan bobot yang memadai pada utang dalam negeri tersebut, yang juga seringkali kurang transparan.
Secara keseluruhan, dia mengatakan, dekade terakhir telah melihat pertumbuhan utang tercepat dalam 50 tahun terakhir -perkembangan yang memprihatinkan mengingat potensi pertumbuhan yang lebih rendah dan inflasi lebih tinggi.
Carmen Reinhart, Kepala Ekonom Bank Dunia sebelumnya, mengatakan pada acara tersebut bahwa ada kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang utang tersembunyi dan transparansi tingkat utang luar negeri, termasuk tingkat utang yang sangat tidak dilaporkan yang berutang ke Tiongkok, yang sekarang menjadi kreditur bilateral terbesar di dunia.
Dia mengatakan tidak ada data cadangan bersih yang tersedia untuk umum, dan pertanyaan tentang kewajiban kontinjensi juga menambah masalah dalam menganalisis tingkat utang secara akurat.
"Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan (pemahaman) saham utang ini dengan benar. Pangsa utang swasta juga meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News