Mengutip Dailyfx.com, Kamis, 29 Februari 2024, indeks dolar terakhir mengalami kenaikan sebesar 0,12 persen menjadi ke level 103,96. Sementara, euro merosot 0,11 persen menjadi USD1,0832.
Brad Bechtel, Kepala FX Global Jefferies mencatat volatilitas valuta asing meningkat pada perdagangan Rabu, yang mungkin merupakan lindung nilai terhadap data inflasi dan juga karena arus akhir bulan.
Volatilitas tersirat yang digunakan oleh bank untuk menentukan harga opsi tiga bulan pada euro terhadap dolar mencapai 6,01 pada Rabu, tertinggi sejak 15 Februari dan terakhir pada 5,74. Volatilitas pada pasangan mata uang utama telah menurun, dengan nilai euro terhadap dolar AS jatuh ke level terendah sejak Januari 2022 pada Selasa.
Trader fokus pada data untuk memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kapan Federal Reserve kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunganya. Ekspektasi tersebut telah diundur ke Juni, dibandingkan Mei, karena pertumbuhan ekonomi yang kuat, inflasi yang stabil, dan komentar yang lebih hawkish dari pejabat Fed.
Rilis Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS pada Kamis diperkirakan menunjukkan harga utama naik 0,3 persen pada Januari dengan kenaikan tahunan sebesar 2,4 persen. Indeks inti diperkirakan naik 0,4 persen pada bulan ini, dan 2,8 persen pada tahun ini.
Baca juga: Duh! Pertumbuhan Ekonomi AS Kuartal IV-2023 Dipangkas Jadi 3,2% |
Data inflasi Eropa
Data harga konsumen untuk Jerman, Prancis dan Spanyol juga akan dirilis pada Kamis, menjelang angka kawasan euro pada Jumat.
"Ada lebih banyak kemungkinan disinflasi yang sedang berlangsung di kawasan euro, yang mungkin bisa membuka pintu bagi Bank Sentral Eropa untuk melakukan pemotongan lebih awal," kata Danske Bank FX dan ahli strategi suku bunga Mohamad Al-Saraf.
"Kami pikir jika inflasi di AS lebih kaku dibandingkan di kawasan euro, maka dolar harus kuat," tambah dia.
Data pada Rabu menunjukkan ekonomi AS tumbuh dengan kuat pada kuartal keempat 2023 dengan belanja konsumen yang kuat.
Presiden Fed New York John Williams mengatakan meskipun masih ada jarak yang harus ditempuh untuk mencapai target inflasi 2,0 persen yang ditetapkan bank sentral AS, peluang penurunan suku bunga tahun ini terbuka lebar, tergantung pada bagaimana data yang masuk.
Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan The Fed kemungkinan perlu mulai menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News