Dalam perkiraan awal yang dirilis pada akhir Januari 2024, Departemen Perdagangan AS memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut tumbuh sebesar 3,3 persen (yoy).
Dikutip dari Xinhua, Kamis, 29 Februari 2024, pembaruan tersebut terutama mencerminkan revisi ke bawah pada investasi inventaris swasta yang sebagian diimbangi oleh revisi ke atas pada belanja pemerintah negara bagian dan lokal serta belanja konsumen.
Peningkatan PDB riil pada kuartal keempat mencerminkan peningkatan belanja konsumen, ekspor, belanja pemerintah negara bagian dan lokal, investasi tetap non-perumahan, belanja pemerintah federal, dan investasi tetap perumahan yang sebagian diimbangi oleh penurunan investasi inventaris swasta. Impor yang merupakan pengurang perhitungan PDB mengalami peningkatan.
Baca juga: Pemerintah Bidik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,6% pada 2025 |
PDB riil tumbuh 4,5%
Sementara itu, PDB riil AS pada kuartal III-2023 tercatat sebesar 4,9 persen (yoy). Sementara PDB riil meningkat 2,5 persen (yoy) pada 2023.
CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon baru-baru ini mengatakan ekspektasi pasar terlalu tinggi dimana perekonomian AS akan mengalami soft landing.
Menurut dia, ada kemungkinan yang lebih baik dimana AS sedang menuju resesi, dan mencatat pasar mungkin tidak memperhitungkan kemungkinan yang cukup kuat suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News