Laporan ekonomi dari Kantor Kabinet Jepang datang saat Jepang, ekonomi terbesar ketiga di dunia, bergulat dengan pertumbuhan global yang lamban dan tingginya biaya impor yang membebani aktivitas ekspor dan manufakturnya.
baca juga: Saham Asia Nikmati Reli Kecil Setelah Putusan Bank Sentral Jepang |
Pemerintah Jepang memangkas pandangannya pada output pabrik untuk pertama kalinya dalam enam bulan karena permintaan global untuk semikonduktor terhenti, tetapi penilaiannya terhadap ekonomi secara keseluruhan tidak berubah dengan mengatakan itu akan membaik secara moderat.
"Jika situasi infeksi Tiongkok berdampak pada rantai pasokan atau perdagangan, itu juga dapat berdampak pada ekonomi Jepang seperti yang telah kita lihat awal tahun ini," kata seorang pejabat Kantor Kabinet Jepang dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 21 Desember 2022.
Sementara itu, Pemerintah Jepang meningkatkan pandangannya pada sentimen bisnis untuk pertama kalinya dalam satu tahun dengan menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Sebelumnya, pemerintah mengatakan pemulihan sentimen bisnis sempat terhenti.
Korporasi membukukan laba yang optimis, dan laba pabrikan naik karena mata uang yen yang lemah. Dukungan pemerintah untuk program diskon perjalanan domestik dan pembukaan kembali untuk wisatawan asing membantu bisnis non-manufaktur.
Di bidang ekonomi utama lainnya, Kantor Kabinet Jepang menegaskan pandangannya tentang konsumsi swasta tidak berubah dengan mengatakan hal itu akan meningkat secara moderat sehingga belanja modal mulai pulih.
Laporan tersebut menegaskan kembali bahwa pemerintah mengharapkan bank sentral jepang untuk mencapai target inflasi 2 persen secara stabil berdasarkan situasi ekonomi, harga dan situasi keuangan.
Bank sentral menyentak pasar pada hari Selasa, 20 Desember 2022, dengan perubahan mengejutkan pada kontrol imbal hasil obligasi yang memungkinkan suku bunga jangka panjang naik lebih banyak, sebuah langkah yang bertujuan untuk meringankan beberapa biaya stimulus moneter yang berkepanjangan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News