Mata uang Dolar AS. Foto : MI.
Mata uang Dolar AS. Foto : MI.

Dolar AS Melemah, Sinyal Penurunan Suku Bunga Fed?

Antara • 25 April 2023 08:28
New York: Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Ini terjadi setelah rilis laporan indeks manufaktur Fed Dallas yang lemah dan survei indeks aktivitas kondisi ekonomi Fed Chicago, dengan investor memperkirakan penurunan suku bunga tahun ini oleh Federal Reserve setelah kenaikan Mei.
 
baca juga: Memburuknya Data Ekonomi Paman Sam Gerus Keperkasaan Dolar AS

Dikutip dari Antara, Selasa, 25 April 2023, Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,46 persen menjadi 101,3522 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, satu euro naik menjadi 1,1045 per dolar AS dari 1,0976 per dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,2482 per dolar AS dari 1,2430 per dolar AS pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 134,2900 yen Jepang, lebih tinggi dari 134,2030 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8880 franc Swiss dari 0,8931 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3539 dolar Kanada dari 1,3548 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2489 krona Swedia dari 10,3126 krona Swedia.
 
Indeks aktivitas bisnis umum di Texas melemah menjadi -23,4 pada April, turun dari -15,7 pada Maret, menurut survei prospek manufaktur yang diterbitkan oleh Federal Reserve Dallas pada Senin, 24 Aprul 2023. Para ekonom memiliki ekspektasi -11,5. Indeks produksi di bawah angka survei 0,9 pada April, turun dari 2,5 pada Maret.

Federal Reserve Chicago melaporkan indeks aktivitas nasional Fed Chicago berdiri di 0,19 pada April, tidak berubah dari pembacaan sebelumnya pada Maret.
 
Survei kondisi ekonomi Fed Chicago Fed (CFSEC) menunjukkan indeks aktivitas turun ke -37 pada April dari -8 pada Maret menunjukkan pertumbuhan ekonomi jauh di bawah tren.

Indeks manufaktur melemah

Indeks aktivitas manufaktur CFSEC turun ke -55 pada April, jatuh dari -7 pada Maret, dan indeks aktivitas non-manufaktur turun ke -24 pada April dari -9 pada Maret. Greenback akan jatuh lebih jauh terhadap mata uang utama seperti euro selama enam hingga 12 bulan ke depan, menurut catatan penelitian oleh raksasa perbankan Swiss UBS.
 
"Dolar sedang berjuang untuk membangun kenaikan minggu lalu ketika data yang akan datang dapat menunjukkan pertumbuhan AS lebih lambat dan inflasi yang lebih rendah, hasil yang akan memperkuat kasus jeda suku bunga pertengahan tahun," kata analis pasar senior di Convera di Washington Joe Manimbo.
 
Pembuat kebijakan Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuan minggu depan, tetapi mereka diperkirakan akan berhenti padaJuni. Pasar berjangka suku bunga juga memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 50 basis poin pada akhir tahun.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan