baca juga: Lagi Marak, Ini Manfaat dan Pengertian Dedolarisasi |
Dikutip dari Antara, Kamis, 21 April 2023, Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,12 persen menjadi 101,8493 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0963 dari USD1,0952 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2440 dari USD 1,2438 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 134,3440 yen Jepang, lebih rendah dari 134,7260 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8934 franc Swiss dari 0,8976 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3472 dolar Kanada dari 1,3462 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,3189 krona Swedia dari 10,3451 krona Swedia.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran baru meningkat menjadi 245 ribu dalam pekan yang berakhir 14 April dari 240 ribu pada minggu sebelumnya. Para ekonom memperkirakan pembacaan 242 ribu.
Federal Reserve Philadelphia melaporkan bahwa indeks manufaktur Fed Philadelphia adalah minus 31,3 pada April, turun dari minus 23,2 pada Maret. Itu adalah pembacaan terendah sejak Mei 2020. Para ekonom memperkirakan pembacaan minus 19,4.
"Jika Fed tetap pada jalurnya, kondisi keuangan yang luas akan terus mengetat, ekonomi akan melambat menuju resesi," kata Kepala Strategi Investasi di Wolfe Research Chris Senyek.
Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa permintaan masih melampaui pasokan di pasar produk. Pasar tenaga kerja dan inflasi masih terlalu tinggi sambil mencatat suku bunga dana federal riil akan tetap di wilayah positif untuk beberapa waktu setelah bergerak di atas lima persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News