Singapura. Foto : AFP.
Singapura. Foto : AFP.

Otoritas Moneter Singapura Merugi Sebesar USD22,8 Miliar

Arif Wicaksono • 05 Juli 2023 17:40
Singapura: Otoritas Moneter Singapura (MAS) mencatat kerugian bersih terbesarnya sebesar 30,8 miliar dolar Singapura (USD22,8 miliar) pada tahun keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2023. Angka ini melebar secara signifikan dari kerugian 7,4 miliar dolar Singapura pada tahun sebelumnya.
 
baca juga: Mau Nonton Coldplay atau Taylor Swift di Singapura? Segini Uang yang Dibutuhkan

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter bank sentral yang agresif untuk menurunkan inflasi, yang membuka jalan bagi kenaikan dolar Singapura terhadap mata uang lain seperti dolar AS, euro, dan yen, yang menjadi cadangan devisa resmi.
 
"Karena hasil keuangan MAS dilaporkan dalam dolar Sing, ia melihat efek translasi mata uang negatif yang signifikan sekitar 21,4 miliar dolar singapura, atau 70 persen dari kerugian bersih tahunan," ujar Direktur Pelaksana MAS Ravi Menon dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 5 Juli 2023.
 
MAS juga mengeluarkan biaya bunga yang lebih tinggi sebesar 9 miliar dolar Singapura sebagai bagian dari pembersihan kelebihan likuiditas dalam sistem perbankan, tambahnya pada rilis laporan tahunan dan laporan keberlanjutan bank sentral. Kedua faktor ini melebihi perolehan investasinya yang hanya sebesar 0,6 miliar dolar Singapura yang dihasilkan MAS dari cadangan devisa resmi negara.

"Kinerja investasi yang lemah ini, turun dari 4 miliar dolar Singapura pada tahun sebelumnya, terjadi di tengah pasar yang menantang dengan obligasi dan ekuitas berkinerja buruk," katanya.
 
Sementara itu, total pengeluaran menggelembung menjadi 13,7 miliar dolar Singapura, dari 2,8 miliar dolar Singapura pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh beban bunga yang luar biasa besar atas tagihan MAS dan pinjaman lainnya untuk operasi pasar uang domestik. Karena kerugian tersebut, MAS tidak akan berkontribusi pada dana konsolidasi pemerintah, atau mengembalikan keuntungan kepada pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan