Ilustrasi harga emas dunia. Foto: AFP.
Ilustrasi harga emas dunia. Foto: AFP.

Harga Emas Dunia Kehilangan 'Kilaunya', Kenapa?

Husen Miftahudin • 16 November 2023 09:35
Chicago: Harga emas turun di bawah level tertinggi dalam satu minggu terakhir pada Kamis, ditekan oleh kuatnya dolar Amerika Serikat (AS). Ekspektasi Federal Reserve AS yang telah selesai dengan kenaikan suku bunganya juga memberikan tekanan pada harga emas dunia.
 
Investing melaporkan pada Kamis, 16 November 2023, emas naik hampir satu persen pada sesi sebelumnya setelah data menunjukkan harga konsumen AS tidak berubah pada Oktober 2023. Harga produsen AS turun paling besar dalam 3,5 tahun di Oktober 2023, menjadi indikasi terbaru dari melonggarnya tekanan inflasi.
 
Sementara itu, emas spot naik 0,04 persen menjadi USD1.960,13 per ons, setelah menyentuh level tertinggi satu minggu sebelumnya. Sedangkan emas berjangka turun 0,06 persen ke USD1.963,10 per ons.

Mengurangi daya tarik emas, indeks dolar menguat 0,35 persen pada penutupan sesi Rabu. Sementara treasury yield AS bertenor 10 tahun melonjak 2,15 persen di 4,538 setelah revisi data retail sales menunjukkan perbaikan yang kuat di September 2023.
 
"Hasil dari CPI dan PPI positif dan terus mendukung harga emas dengan ekspektasi bahwa inflasi akan terus turun sehingga menambah ekspektasi bahwa the Fed telah selesai menaikkan suku bunga," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
 
Baca juga: Dolar AS Selamat Berkat Melesetnya Perkiraan Penjualan Ritel
 

Kenaikan suku bunga Fed bikin emas tak menarik


Pasar yakin bank sentral AS akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada Desember 2023, dan mayoritas traders mengincar pemotongan suku bunga mulai Mei 2024, menurut CME FedWatch Tool.
 
Sementara itu, emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi. Sehingga, ketika suku bunga terus mengalami kenaikan, maka daya tarik emas bakal kehilangan pamornya karena tak memberikan imbal hasil.
 
"Dengan imbal hasil yang kembali naik, emas turun setelah alami lonjakan awal. Saya pikir prospek akan tetap positif untuk aset (emas) namun pergerakannya akan lebih terukur," ungkap Tai Wong, traders logam independen yang berbasis di New York.
 
Investor juga melihat data retail sales AS turun pada Oktober 2023, meskipun kurang dari yang diharapkan, setelah berbulan-bulan mengalami kenaikan yang kuat, yang isyarat perlambatan permintaan yang dapat semakin memperkuat ekspektasi jeda kenaikan suku bunga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan