Dikutip dari FX Street, Kamis, 16 November 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,32 persen menjadi 104. Indeks dolar AS mencoba memulihkan beberapa penurunan dan tetap bertahan di atas level 104.
Adapun, angka Indeks Harga Konsumen (CPI) yang lebih rendah dari perkiraan pada Oktober 2023 menyebabkan pergeseran tektonik di semua kelas aset pasar keuangan: ekuitas melonjak, komoditas menguat, serta obligasi melonjak.
Indeks dolar AS (DXY) diperkirakan akan bangkit kembali saat ini. Sementara para pedagang bersiap untuk berita utama apa pun dari San Francisco, di mana Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
| Baca juga: Data Terkini Inflasi AS Buat Rupiah Menguat |
Devaluasi lebih dari 1,50%
Dolar AS mengalami kinerja intraday terburuk lebih dari 52 minggu terakhir, dengan devaluasi lebih dari 1,50 persen pada Indeks Dolar AS (DXY). Meskipun demikian, para pedagang harus berhati-hati karena Greenback dapat memberikan perlawanan.
Harapan akan melemahnya inflasi menjadi lebih besar menjelang data Indeks Harga Produsen (IHP), sehingga kemungkinan besar menguntungkan Greenback untuk menghapus beberapa penurunan DXY.
Para pedagang diperingatkan ketika indeks dolar AS akan merosot di bawah SMA 55-hari, sebuah peluang besar terbuka yang dapat membuat DXY turun secara substansial, dan hal itu terwujud pada perdagangan Selasa.
Untuk saat ini SMA 100-hari mencoba bertahan, meskipun di 103,61, SMA 200-hari adalah kandidat yang lebih baik untuk mencari support. Jika level tersebut ditembus secara substansial, aksi jual jangka panjang dapat terjadi dengan DXY turun antara 101 dan 100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
