Wall Street. Foto : AFP.
Wall Street. Foto : AFP.

Wall Street Kompak Memerah, Ini Pemicunya!

Arif Wicaksono • 19 Oktober 2023 08:05
New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak memerah pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Komposit unggulan AS kompak memerah dengan dipimpin oleh kejatuhan Nasdaq.
 
baca juga: Wall Street Bervariasi, Hanya Dow Jones yang Naik

Dikutip dari CNBC International, Kamis, 19 Oktober 2023, Indeks Komposit S&P500 melemah 1,34 persen. Indeks Komposit Nasdaq melemah 1,62 persen. Indeks Komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,98 persen.
 
Saham-saham yang alami kenaikan adalah Dexcom Inc, Abbot Laboratorium, Davita Inc, PepsiCo Inc, Kraft, McDonald Corp dan Chevron Inc. Saham-saham yang melemah adalah United Airlines, J.B Hunt Trans, Albemarle Corp, AstraZeneca dan Tesla Inc.
 
Kepala Ekonom di Wilmington Trust Luke Tilley memperkirakan The Fed perlu menaikkan suku bunga untuk menemukan tingkat puncak inflasi. The Fed juga perlu mengetahui berapa lama suku bunga harus tetap setinggi ini agar inflasi kembali ke target dua persen

“Sebenarnya tujuan utama mereka adalah menjaga kondisi keuangan tetap ketat sehingga inflasi bisa turun,” tegas Tilley.
 
Pernyataanya senada dengan keyakinan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker awal pekan ini menyebutkan bahwa suku bunga The Fed akan berada lebih tinggi dalam waktu yang panjang.
 
Kepala Ekonom LPL Financial Jeffrey Roach menjelaskan Powell harus menampilkan dirinya kepada investor sebagai pemimpin netral yang tidak memihak. “Mereka tidak akan menyatakan kemenangan, dan itulah salah satu alasan mengapa Powell akan terus berbicara agak hawkish," tegas dia.

inflasi AS

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi AS konsumen September naik 3,7 persen dari tahun lalu. Sementara inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 4,1 persen.
 
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4 persen pada September berdasarkan penyesuaian musiman setelah meningkat 0,6 persen pada Agustus.
 
Inflasi masih jauh di atas target jangka panjang The Fed sebesar dua persen, yang mengindikasikan bank sentral bisa menaikan suku bunga untuk menurunkan inflasi. The Fed akan membuat keputusan suku bunga berikutnya pada 1 November.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan