"Kami berada dalam perlambatan tajam. Kami mengalami dua kuartal pertumbuhan negatif pada paruh pertama (2022)," kata Roubini, seorang ekonom Iran-Amerika yang secara akurat memperkirakan gelembung perumahan meledak pada 2008, dilansir Xinhua, Jumat, 19 Agustus 2022.
"The Fed fund rate harus berjalan jauh di atas empat persen untuk mendorong inflasi menuju dua persen. Jika itu tidak terjadi, ekspektasi inflasi akan melemah, atau Anda akan mendapatkan hard landing," tegasnya.
Federal Reserve baru-baru ini menaikkan suku bunga lagi 75 basis poin pada akhir Juli untuk menggagalkan tingkat inflasi 8,5 persen, yang mengikuti kenaikan serupa pada Juni, menandai kenaikan berturut-turut terbesar yang terlihat dalam beberapa dekade.
Baca juga: Fed Terus Gencar Lawan Kenaikan Harga |
Roubini mengatakan, meskipun inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, dia merasa tidak yakin seberapa cepat inflasi akan turun.
"Saya kira kebijakan moneter tidak cukup ketat untuk mendorong inflasi ke dua persen cukup cepat," katanya.
Sebelumnya The Fed tidak akan gentar dalam pertempurannya melawan inflasi paling intens di Amerika Serikat sejak 1980-an. Sekalipun jika itu berarti periode berkelanjutan dari kelemahan ekonomi dan pasar pekerjaan yang melambat.
Ketua Fed Jerome Powell menanggapi pertanyaan tentang apakah ekonomi AS berada dalam atau di puncak resesi, sebuah gagasan yang dia tolak, karena perusahaan-perusahaan AS terus merekrut lebih dari 350 ribu pekerja tambahan setiap bulan.
"Saya tidak berpikir AS saat ini dalam resesi," katanya dikutip dari Antara, Kamis, 28 Juli 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News