The Fed telah menaikkan suku bunga acuan empat kali tahun ini, termasuk dua kenaikan tiga perempat poin besar-besaran pada Juni dan Juli karena mencoba untuk mendinginkan permintaan untuk menurunkan harga yang telah melonjak pada laju tercepat dalam lebih dari 40 tahun. Langkah agresif diambil setelah inflasi tahunan AS melonjak menjadi 9,1 persen pada Juni.
baca juga: 2 Persepsi Investor terhadap Hasil Data Inflasi AS |
Dalam risalah pertemuan kebijakan Juli, yang menghasilkan kenaikan suku bunga besar-besaran kedua sebesar 75 basis poin, pejabat Fed mengatakan akan membutuhkan beberapa waktu untuk membawa inflasi yang kembali turun mendekati target dua persen.
Pembuat kebijakan mencoba untuk mengambil jalan sempit dan menghindari ekonomi terbesar dunia ke dalam resesi, dan banyak pejabat pada pertemuan itu memperingatkan ada risiko The Fed melangkah terlalu jauh.
Sejak pertemuan Fed terakhir, pasar keuangan telah dihibur oleh harapan ekonomi yang melambat akan memungkinkan bank sentral untuk memutar kembali atau bahkan menghentikan kenaikan suku bunga, terutama setelah komentar dari Ketua Fed Jerome Powell, yang mengisyaratkan kenaikan cepat pada akhirnya akan memberi cara untuk langkah yang lebih normal.
Tetapi pejabat Fed telah mencoba untuk menghilangkan beberapa optimisme yang berlebihan itu, menekankan dalam pidato baru-baru ini bahwa bank sentral berkomitmen untuk mengejar pertempurannya terhadap inflasi.
Para ekonom melihat tidak ada saran terbaru dari penetapan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Fed dalam waktu dekat. Setelah suku bunga acuan diturunkan menjadi nol pada awal pandemi virus corona, sekarang berada di kisaran 2,25 hingga 2,5 persen.
"Bahkan jika FOMC memutuskan untuk mengurangi kenaikan suku bunga menjadi 50bps pada 21 September, kami memperkirakan kenaikan suku bunga fed fund 125bps pada akhir tahun," kata Peneliti dari Oxford Economics Kathy Bostjancic dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 18 Agustus 2022.
Para gubernur bank sentral mengatakan ketika suku bunga mencapai tingkat yang cukup membatasi mereka mungkin mempertahankannya di sana selama beberapa waktu untuk memastikan bahwa inflasi akan turun.
Ada beberapa tanda positif dalam data ekonomi, karena inflasi konsumen melambat pada Juli menjadi 8,5 persen, dan harga gas, yang diperburuk oleh perang di Ukraina, telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir.
Anggota FOMC mencatat penurunan baru-baru ini serta beberapa tanda bahwa kendala pasokan telah mereda, yang juga bisa berperan penting untuk menurunkan harga.
Mereka mengatakan penurunan harga minyak tak menjadi panutan untuk menurunkan inflasi secara keseluruhan, dan sebaliknya, permintaan yang melambat akan menjadi faktor kunci dalam menahan tekanan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News