baca juga: Dolar AS Menguat Kembali, Kilau Emas Meredup |
Dikutip dari Antara, Sabtu, 29 Oktober 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, turun tajam USD20,80 atau 1,25 persen menjadi ditutup pada USD1.644,80 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi USD1.670 dan terendah di USD1.640 per ounce . Untuk minggu ini emas turun 0,70 persen, setelah mencatat kenaikan 0,50 persen pekan sebelumnya.
Dolar AS menguat pada perdagangan Jumat, 28 Oktober 2022, karena para pedagang bereaksi terhadap data ekonomi positif yang baru dirilis. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15 persen menjadi 110,7520.
Tanda-tanda ketahanan dalam ekonomi AS memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga yang tajam. Ini mendorong dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, yang menekan harga logam mulia.
Data PDB AS juga mendinginkan ekspektasi bahwa Fed akan melunakkan laju kenaikan suku bunga pada Desember, dengan para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka untuk kenaikan 75 basis poin.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3 persen pada September, menyamai kenaikan pada Agustus. Ini mungkin membuat Federal Reserve di jalur untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, sehingga mengurangi daya tarik emas.
Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan datang pada pembacaan 59,9 untuk Oktober, pada dasarnya tidak berubah dari angka pada September.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 34,7 sen atau 1,78 persen, menjadi ditutup pada USD19,147 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD18,30 atau 1,89 persen, menjadi ditutup pada USD949,10 per ounce.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News