Mata uang Rusia, Rubel. Foto; AFP.
Mata uang Rusia, Rubel. Foto; AFP.

Rubel Rusia Menguat terhadap Dolar AS dan Euro

Antara • 12 Juli 2022 11:11
Moskow: Rubel Rusia menembus angka 59 terhadap mata uang dolar AS pada akhir perdagangan Senin, 11 Juli 2022. Rubel juga menguat terhadap mata uang euro.
 
Hal ini sekaligus membalikkan kerugian awal setelah fluktuasi yang bergejolak di sesi terakhir, karena pasar terus menunggu pembaruan pada intervensi mata uang.
 
baca juga: Rencana G7 Batasi Harga Minyak Rusia Dinilai Sulit Dilakukan

Pada pukul 15.00 GMT rubel menguat 2,4 persen terhadap dolar AS di 59,47, level terkuatnya sejak 5 Juli 2022. Rubel juga naik 3,8 persen pada 59,98 per euro.
 
Rubel menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sepanjang tahun ini, didorong oleh pembatasan rumah tangga Rusia yang menarik tabungan mata uang asing, diambil untuk melindungi sistem keuangan Rusia dari sanksi Barat yang dikenakan setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.

Mata uang rubel juga diuntungkan dari melonjaknya pendapatan dari ekspor komoditas dan penurunan tajam dalam impor.
 
"(Rubel) dapat kembali ke 55 terhadap dolar AS menjelang pajak triwulanan dan pembayaran dividen," kata Kepala Investasi Locko-Invest, Dmitry Polevoy, dikutip dari Antara, Selasa, 12 Juli 2022.
 
"Kami juga ragu pemulihan impor dan penurunan ekspor akan cukup signifikan pada Juli untuk sangat memengaruhi rubel." tambah dia.
 
Rubel mungkin melihat tekanan lemah dari suku bunga di dalam negeri karena bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga utamanya dari 9,5 persen pada pertemuan dewan 22 Juli setelah Rusia mencatat penurunan harga konsumen pada Juni.
 
Analis Promsvyazbank mengatakan bank sentral dapat memangkas suku bunga utama sebesar 50-100 basis poin minggu depan.
 
Indeks saham Rusia bervariasi pada Senin, 11 Juli 2022. Indeks RTS berdenominasi dolar AS naik 0,5 persen pada 1.150,2 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 2,4 persen menjadi 2.169,8 poin.
 
Saham Rusia tetap menarik dalam jangka panjang karena murah dan karena ekspektasi bahwa suku bunga bank sentral akan turun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan