Ilustrasi harga emas dunia. Foto: AFP.
Ilustrasi harga emas dunia. Foto: AFP.

Kilau Emas Dunia Semakin Mentereng

Husen Miftahudin • 22 Februari 2024 08:42
New York: Harga emas dunia menguat di perdagangan Asia pada Rabu waktu setempat, memperpanjang rebound baru-baru ini seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai antisipasi isyarat lebih lanjut mengenai suku bunga AS, terutama dari risalah pertemuan Federal Reserve pada akhir Januari.
 
Namun, logam kuning tersebut sebagian besar masih berada dalam rentang perdagangan USD2.000 hingga USD2.050 per ons yang ditetapkan selama sebulan terakhir, karena prospek emas dikaburkan oleh prospek suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
 
Mengutip Investing.com, Kamis, 22 Februari 2024, emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD2.029,89 per ons. Sementara emas berjangka yang berakhir pada April 2024 naik 0,1 persen menjadi USD2.040,75 per ons.
 

Menanti isyarat suku bunga

 
Fokus kini tertuju pada risalah pertemuan The Fed pada akhir Januari untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai kemungkinan arah suku bunga AS.
 
Bank sentral telah mempertahankan suku bunga stabil selama pertemuan tersebut, namun sebagian besar meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.
 
Sejak itu, serangkaian pembacaan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan membuat pasar semakin memperhitungkan prospek penurunan suku bunga lebih awal, yang pada gilirannya sangat membebani harga emas.
 
Logam kuning sempat menembus di bawah level USD2.000 per ons pada awal Februari, namun mengalami rebound kuat dari posisi terendah dalam dua bulan terakhir.
 
Selain risalah rapat The Fed, fokus juga tertuju pada pidato dari serangkaian pejabat The Fed minggu ini, termasuk Raphael Bostic dan Michelle Bowman. Keduanya merupakan bagian dari komite penetapan suku bunga bank tersebut.
 
Baca juga: Risalah Fed Sesuai Ekspektasi, Dolar AS Malah Kehilangan Kekuatannya
 

Suku bunga vs emas

 
Suku bunga AS yang lebih tinggi merupakan pertanda buruk bagi emas, mengingat hal tersebut meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada logam kuning.
 
Namun mengingat suku bunga AS diperkirakan masih akan turun pada 2024, harga emas dan logam lainnya kemungkinan akan mengalami kenaikan yang kuat, kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan minggu ini.
 
Harga logam mulia lainnya juga naik pada perdagangan Rabu. Platinum berjangka naik 0,3 persen menjadi USD913,10 per ons, sementara perak berjangka naik 0,2 persen menjadi USD23,19 per ons. Kedua logam tersebut juga mengalami penurunan sejauh ini pada 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan