Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Risalah Fed Sesuai Ekspektasi, Dolar AS Malah Kehilangan Kekuatannya

Husen Miftahudin • 22 Februari 2024 08:30
New York: Indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah risalah pertemuan Federal Reserve pada periode Januari 2024 sebagian besar sesuai dengan perkiraan dan menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan khawatir tentang risiko penurunan suku bunga terlalu cepat.
 
Mengutip Investing.com, Kamis, 22 Februari 2024, indeks dolar terakhir turun 0,04 persen hari ini di 104,00, setelah mencapai 103,79 pada perdagangan Selasa waktu setempat. Ini merupakan yang terendah sejak 2 Februari.
 
Para pedagang telah menunda ekspektasi mengenai kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya hingga Juni mendatang, karena para pejabat memperingatkan mereka ingin melihat lebih banyak bukti dimana inflasi akan terus menurun.
 
Inflasi harga konsumen dan produsen yang lebih tinggi dari perkiraan pada minggu lalu telah meningkatkan kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, atau bahkan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika hal ini terus berlanjut.
 
Namun, angka penjualan ritel dan data lainnya juga menunjukkan beberapa tanda pelemahan, yang menyebabkan greenback melemah selama seminggu terakhir. Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan, data inflasi akan mempersulit keputusan suku bunga Fed yang akan datang.
 
Serebryakov dari UBS mencatat para pedagang tetap melakukan carry trade karena perkiraan waktu penurunan suku bunga diundur, yang telah menyebabkan mata uang dengan imbal hasil rendah seperti yen berkinerja buruk.
 
Dalam carry trade, investor menjual mata uang dengan imbal hasil rendah dan berinvestasi pada mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi.
 
"Selama ekuitas stabil atau bergerak lebih tinggi, itu berarti sentimen risiko kuat dan mendukung perdagangan valuta asing," kata dia.
 
Baca juga: Rupiah Menguat 25 Poin ke Rp15.635/USD
 

Kurs euro dan poundsterling naik

 
Sementara itu, nilai tukar (kurs) euro mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen menjadi USD1,0815. Greenback naik 0,13 persen menjadi 150,19 yen.
 
Poundsterling juga naik 0,11 persen menjadi USD1,2632 setelah angka menunjukkan Inggris mencatat surplus anggaran bulanan tertinggi pada Januari 2024, menjelang anggaran tahunan Menteri Keuangan Jeremy Hunt pada Maret mendatang.
 
"Surplus yang mencapai rekor ini tidak berarti bahwa Inggris bekerja keras dan menghasilkan uang tunai jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Surplus ini lebih rendah dari perkiraan," kata Kathleen Brooks, direktur riset XTB.
 
"Pertumbuhan ekonomi kemungkinan masih akan tetap lamban, sehingga data hari ini kemungkinan tidak akan menjadi faktor dalam keputusan BoE mengenai kapan akan menurunkan suku bunga," tambah Kathleen menjelaskan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan