Mengacu Bloomberg, Rabu, 21 Februari 2024 rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.635 per USD.
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance rupiah menguat 24 persen atau 0,15 persen menjadi Rp15.630 per USD. Pada pembukaan perdagangan hari ini rupiah masih berada di posisi Rp15.650 per USD.
Baca juga: BI: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,05% di 2023 |
Indeks dolar AS melemah
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS tengah melemah lantaran investor mengabaikan data inflasi harga konsumen dan produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Januari yang dirilis minggu lalu.Itu kemungkinan besar dipengaruhi oleh penyesuaian musiman dan tidak menunjukkan adanya tekanan harga baru, sehingga akan membuat Federal Reserve berada di jalur yang tepat untuk mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
"Fokus kini tertuju pada risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan Januari untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai kemungkinan arah suku bunga AS," jelas Ibrahim.
Bank sentral telah mempertahankan suku bunga stabil selama pertemuan tersebut, namun sebagian besar meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.
Selain risalah rapat The Fed pada hari Rabu, fokus juga tertuju pada pidato dari serangkaian pejabat The Fed minggu ini, termasuk Raphael Bostic dan Michelle Bowman, keduanya merupakan bagian dari komite penetapan suku bunga bank tersebut.
Dari domestik penguatan rupiah didorong oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Februari 2024.
Suku bunga Deposit Facility juga diputus tetap di posisi 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News