"Kami berharap Rusia menghormati kontrak yang mereka miliki tetapi jika persenjataan energi akan berlanjut atau meningkat sebagai tanggapan atas keputusan kami, saya pikir Uni Eropa siap untuk bereaksi," kata Komisaris Ekonomi Uni Eropa Paolo Gentiloni, dilansir dari CNBC International, Jumat, 9 September 2022.
"Tentu saja, kami harus menghemat energi, kami harus berbagi energi, kami memiliki tingkat penyimpanan yang tinggi, dan kami tidak takut dengan keputusan (Presiden Rusia Vladimir) Putin," tambah Gentiloni.
"Kami meminta Putin untuk menghormati kontrak mereka tetapi jika mereka tidak menghormati kontrak mereka maka kami siap untuk bereaksi," katanya, tanpa merinci tindakan apa yang diperlukan.
Baca: Jadi Tuan di Negeri Sendiri, Menteri Investasi: Rebut Kembali Tambang dan Perkebunan dari Asing |
Gazprom mengatakan di aplikasi perpesanan Telegram bahwa inspektur menemukan kebocoran minyak di pipa. "Transportasi gas ke pipa gas Nord Stream telah dihentikan sepenuhnya sampai masalah pengoperasian peralatan dihilangkan," kata perusahaan energi itu.
Penghentian pasokan terjadi setelah hubungan yang bergejolak antara Rusia dan Uni Eropa saat perang di Ukraina berlanjut, dengan Rusia dituduh mempersenjatai pasokan gas ke tetangganya di Eropa dalam upaya untuk menekan blok tersebut agar mencabut sanksi. Rusia membantah menggunakan energi sebagai senjata.
Gazprom telah berulang kali mengatakan bahwa sanksi mencegahnya memelihara dan menjalankan pipa secara efisien dan telah mengurangi aliran gas melalui pipa menjadi sekitar 20 persen dari kapasitas penuhnya.
Keputusan Gazprom datang beberapa jam setelah kekuatan ekonomi Kelompok Tujuh menyetujui rencana untuk mengenakan batasan harga pada minyak Rusia dalam upaya untuk mengekang pendapatan minyak Moskow. Penghentian semua pasokan gas Rusia menempatkan UE di tempat yang ketat saat menuju musim gugur dan musim dingin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News