Mengutip Xinhua, Rabu, 23 Oktober 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 6,71 poin, atau 0,02 persen, menjadi 42.924,89. Indeks S&P 500 turun 2,78 poin, atau 0,05 persen, menjadi 5.851,2. Indeks Nasdaq Composite naik 33,12 poin, atau 0,18 persen, menjadi 18.573,13.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor industri dan material memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,19 persen dan 0,86 persen. Sementara itu, sektor barang kebutuhan pokok konsumen dan layanan komunikasi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 0,92 persen dan 0,35 persen.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS telah melonjak selama bulan lalu, didorong oleh data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dan kekhawatiran penurunan inflasi menuju target Federal Reserve sebesar dua persen mungkin memerlukan waktu lebih lama dari yang diantisipasi. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10 tahun telah meningkat hampir 50 basis poin, mencapai sekitar 4,2 persen, tertinggi sejak Juli.
Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya ketidakpastian di kalangan investor, bukan hanya tentang apakah Fed akan memangkas suku bunga lagi pada November, tetapi juga tentang laju pemangkasan suku bunga selama tahun depan.
Baca juga: 282 Saham Menguat, IHSG Ditutup Naik 16,38 Poin |
Peluang pemangkasan suku bunga Fed
Hingga Selasa, CME FedWatch Tool menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 88 persen pada November, tetapi proyeksi untuk pemangkasan di masa mendatang telah menurun.
Pasar kini memperkirakan lebih sedikit pemangkasan suku bunga pada akhir tahun depan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya pada September dan awal Oktober.
Prakiraan Goldman menunjukkan S&P 500 diperkirakan berkinerja lebih buruk dibandingkan dengan sekuritas Treasury AS. Secara khusus, ada peluang sebesar 72 persen dimana S&P akan menghasilkan laba yang lebih rendah daripada Treasury, dan peluang sebesar 33 persen dapat menghasilkan laba yang gagal mengimbangi inflasi hingga 2034.
Prospek ini menimbulkan kekhawatiran bagi investor yang mencari pertumbuhan, menyoroti lingkungan yang berpotensi menantang bagi laba ekuitas di tahun-tahun mendatang.
Terkait laba, General Motors meningkatkan prospek tahunannya untuk ketiga kalinya tahun ini, didorong oleh penjualan kendaraan listrik yang kuat, yang berkontribusi pada laba kuartalan dan pendapatannya, sehingga saham GM naik lebih dari 9,8 persen.
Sementara itu, GE Aerospace anjlok lebih dari sembilan persen dan Verizon turun sekitar lima persen setelah memberikan hasil kuartal ketiga yang beragam. Ke depannya, laporan laba Tesla pada Rabu sangat dinantikan, karena Wall Street memperdebatkan apakah raksasa teknologi Magnificent Seven akan terus mendorong pasar lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id