Keputusan ini diambil karena data terkini menunjukkan inflasi masih terus naik meskipun sudah mereda dalam dua tahun terakhir.
Melansir Xinhua, Kamis, 30 januari 2025, Ketua The Fed, Jerome Powell, inflasi memang sudah mulai menurun, tetapi masih lebih tinggi dari target jangka panjang mereka yang hanya 2 persen.
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi acuan inflasi pilihan The Fed, naik 2,1 persen pada September lalu, 2,3 persen pada Oktober, dan 2,4 persen pada November. Hal ini menandakan tekanan inflasi masih ada.
"Jika ekonomi tetap kuat dan inflasi tidak turun ke angka dua persen, kami mungkin akan terus mempertahankan kebijakan ini lebih lama," kata Powell.
Nah, dengan keputusan The Fed untuk menahan suku bunga, bagaimana pengaruhnya terhadap pasar keuangan? Apa yang harus dilakukan investor dalam situasi ini?
Baca juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Buat Kita? |
Dampak keputusan The Fed menahan suku bunga
Sebelum membahas strategi investasi, yuk kita pahami dulu apa saja dampak yang bisa terjadi saat The Fed menahan suku bunga:Suku bunga tetap stabil
Suku bunga acuan AS tidak berubah. Ini bisa mempengaruhi suku bunga di negara lain, termasuk Indonesia.
Dolar AS cenderung melemah
Biasanya, keputusan menahan suku bunga membuat dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya.
Pasar saham berpotensi menguat
Ketika suku bunga stabil atau rendah, investor cenderung mencari aset berisiko seperti saham, yang bisa mendorong pasar saham naik.
Harga obligasi bisa naik
Ketika suku bunga ditahan, harga obligasi cenderung naik karena investor akan mencari instrumen investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih baik.
Pengaruh suku bunga terhadap instrumen investasi
Melansir laman Bibit, bagaimana suku bunga ini memengaruhi instrumen investasi? Berikut beberapa dampaknya:Obligasi dan reksa dana obligasi
Kebijakan suku bunga langsung berdampak pada harga obligasi. Biasanya, ketika ada ekspektasi suku bunga akan turun, harga obligasi bisa naik. Hal ini bisa membuat investasi di obligasi menjadi lebih menarik.
Saham dan reksa dana saham
Suku bunga lebih berpengaruh tidak langsung pada saham. Jika suku bunga turun, biaya pinjaman atau kredit jadi lebih murah. Ini bisa mengurangi beban bunga bagi perusahaan dan meningkatkan laba bersih mereka. Dalam jangka panjang, ini biasanya memberi sentimen positif untuk harga saham.
Selain itu, suku bunga juga mempengaruhi "risk appetite" atau selera risiko investor. Ketika suku bunga naik, investor cenderung menghindari saham dan beralih ke investasi yang lebih aman.
Sebaliknya, saat suku bunga turun, banyak investor yang berlomba-lomba mencari saham untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Apa yang Bisa Dilakukan Investor?
Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga bisa membawa peluang dan tantangan bagi investor.Dengan memahami dampaknya, Sobat Medcom bisa mengambil langkah yang tepat dalam investasi. Mulailah dengan mengevaluasi kembali portofolio investasi kamu dan pastikan kamu siap untuk memanfaatkan peluang yang ada ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News