Emas Dunia. Foto: Unsplash.
Emas Dunia. Foto: Unsplash.

Pasar Emas Bertahan Kuat di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 15 Desember 2025 10:01
Jakarta: Harga emas dunia kembali mencatatkan penguatan meski pergerakannya masih cenderung terbatas. 
 
Pada perdagangan akhir pekan lalu, logam mulia ini bergerak naik tipis seiring aksi ambil untung investor, namun tetap bertahan dalam tren positif setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam hampir dua bulan. Saat ini, XAU/USD bergerak di area USD4.300-an, dengan pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat.
 

Pengamat pasar dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai bahwa pergerakan emas saat ini masih mencerminkan kecenderungan naik yang sehat. Indikator teknikal, khususnya pola candlestick dan pergerakan rata-rata (moving average), menunjukkan bahwa struktur tren bullish belum mengalami kerusakan meski terjadi koreksi jangka pendek.
 
“Koreksi yang terjadi sejauh ini masih bersifat wajar dan tidak mengubah tren utama. Selama harga mampu bertahan di atas zona penopang penting, potensi kenaikan masih terbuka,” kata Andy.

Secara teknikal, Dupoin Futures Indonesia memproyeksikan bahwa apabila dorongan beli kembali menguat, harga emas berpeluang menguji area USD4.370 hingga USD4.380 sebagai target terdekat. Sebaliknya, jika tekanan jual meningkat, area sekitar USD4.290 diperkirakan menjadi penyangga awal yang patut diperhatikan pelaku pasar.
 
Dari sisi fundamental, emas tetap mendapat sokongan dari meningkatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral AS pada tahun depan. Pada awal perdagangan Asia, Senin (15/12), harga emas kembali menguat dan bergerak menuju USD4.315, melanjutkan reli ke level tertinggi sejak akhir Oktober.
 
Pekan lalu, Federal Reserve memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,50%–3,75%, yang menjadi penurunan terakhir sepanjang tahun ini. Kondisi suku bunga yang lebih rendah umumnya memberikan keuntungan bagi emas, mengingat aset ini tidak menawarkan imbal hasil sehingga lebih menarik saat biaya peluang menurun.
 
Selain faktor kebijakan moneter, meningkatnya ketidakpastian global juga mendorong minat terhadap aset safe haven.
 
Pasar merespons negatif insiden penembakan massal di Sydney, Australia, yang menewaskan banyak korban dan dikaitkan dengan aksi terorisme bermotif kebencian. Situasi keamanan global yang memburuk kerap mendorong investor mencari perlindungan pada emas.

Volatilitas 

Namun demikian, potensi volatilitas masih membayangi pergerakan emas. Sejumlah pejabat The Fed menyampaikan pandangan yang cenderung berhati-hati. 
 
Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, menegaskan perlunya menunggu data ekonomi tambahan sebelum melangkah lebih jauh dalam pemangkasan suku bunga. 
 
Sementara itu, Presiden Fed Cleveland, Beth Hammack, menilai kebijakan suku bunga ketat masih diperlukan untuk memastikan inflasi tetap terkendali. Pernyataan bernada hawkish semacam ini berpotensi memperkuat dolar AS dan menahan laju kenaikan emas dalam jangka pendek.
 
Secara umum, Andy menilai sentimen pasar terhadap emas hari ini masih condong positif. Selama harapan pelonggaran suku bunga tetap terjaga dan ketidakpastian global belum mereda, peluang emas untuk melanjutkan tren penguatan masih terbuka dalam waktu dekat. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan