Citi Indonesia menilai sentimen pendorong reli emas tahun ini akan berangsur mereda.
Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman memaparkan proyeksi ekonomi Amerika Serikat menjadi salah satu faktor utama yang menentukan arah harga emas.
Pertumbuhan ekonomi AS
Menurut Helmi, perlambatan ekonomi AS yang terjadi saat ini tidak akan berlangsung tajam.“Penurunan pertumbuhan ekonomi di Amerika kami perkirakan relatif dangkal,” ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip Rabu, 19 November 2025.
Perlambatan ekonomi yang relatif ringan ini membuat kebijakan moneter The Fed tahun depan diprediksi tidak seekstrem periode penurunan suku bunga pada masa lalu.
| Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp2,34 Juta/Gram, Buyback Ikut Melonjak |
Suku bunga The Fed
Citi Indonesia melihat bahwa siklus pemangkasan suku bunga acuan The Fed akan berlangsung singkat dan tidak terlalu dalam.“Kami perkirakan siklus ini akan berakhir di sekitar 3 sampai 3,25 persen. Dan kami perkirakan bulan Desember ini Fed rate akan turun, Januari juga akan turun, dan Maret akan turun juga. Setelah itu akan pause,” jelas Helmi.
Dengan penurunan yang terbatas, imbal hasil US Treasury khususnya tenor 10 tahun diproyeksi bergerak stabil di kisaran 4 persen.
Dolar AS bisa menguat dan menekan emas
Dari sisi nilai tukar, Citi menilai dolar AS berpotensi menguat tahun depan jika ekonomi AS mulai pulih.“Indeks dolar DXY, itu Citi Indonesia memperkirakan tahun depan DXY akan meningkat berlawan dengan tahun ini yang dimana DXY turun-turun,” ujar Helmi.
Penguatan dolar biasanya menjadi sentimen negatif bagi harga emas karena membuat komoditas itu lebih mahal bagi investor global.
Menurutnya, dinamika harga emas sepanjang tahun ini yang naik tajam akibat sentimen geopolitik dan perang tarif.
Dengan meredanya berbagai ketidakpastian tersebut, harga emas pada 2026 diperkirakan tidak akan naik setinggi 2025 dan cenderung bergerak lebih stabil.
"Berbagai ketidakpastian yang ikut mengangkat harga emas di tahun 2025 ini, tahun depan memperkirakan ketidakpastian-ketidakpastian ini mulai surut," tutur Helmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id