Dalam pertemuan tersebut, Choo mengapresiasi kepemimpinan Indonesia sebagai Presidensi G20 karena mampu menjaga keutuhan G20 di tengah tensi politik yang belum mereda. Choo juga mengapresiasi Presidensi Indonesia yang mampu meraih pencapaian-pencapaian dari agenda Finance Track.
Sri Mulyani memberikan ucapan selamat kepada pemerintahan baru Korea, dan meyakini bahwa hal ini dapat membuka banyak kesempatan bagi kerja sama bilateral yang lebih kuat. Salah satunya adalah pendirian Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF).
"Tidak hanya business-to-business, Indonesia dan Korea juga memiliki hubungan people-to-people yang erat. Salah satunya melalui budaya K-pop yang sangat digemari di Indonesia, sehingga Korea memiliki citra yang baik di mata penduduk Indonesia," kata dia, di sela pertemuan FMCBG G20, Minggu, 17 Juli 2022.
Baca: Gubernur BI Ajak Delegasi Pakai Batik di Pertemuan FMCBG G20 Bali |
Deputi Choo kemudian menambahkan berbagai risiko global yang menghantui dunia sebaiknya tidak diperburuk dengan tren proteksionisme dari beberapa negara. Choo menyatakan banyak pebisnis Korea yang tertarik untuk berkolaborasi di bidang otomotif, industri baja, dan industri kimia.
Sedangkan Sri Mulyani berterima kasih atas dukungan Korea terhadap Presidensi Indonesia. Ia menyambut baik minat Korea Selatan dan menambahkan rencana transformasi bidang energi dan manufaktur yang lebih bersih akan memperlebar peluang kolaborasi di bidang tersebut.
"Potensi kerja sama ekonomi masih terbuka lebar, misalnya, saat ini Indonesia sedang melakukan transformasi energi hijau yang juga memberikan kesempatan besar bagi perusahaan Korea Selatan, khususnya di sektor manufaktur seperti industri mobil listrik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News