Mengutip Antara, Rabu, 29 Maret 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD19,70 atau 1,01 persen menjadi USD1.973,50 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD1.977,00 dan terendah di USD1.949,90.
Emas berjangka tergelincir USD30 atau 1,51 persen menjadi USD1.953,80 pada Senin, 27 Maret, setelah jatuh USD12,10 atau 0,61 persen menjadi USD1.983,80 pada Jumat 24 Maret, dan melonjak sebanyak USD46,30 atau 2,37 persen menjadi USD1.995,90 pada Kamis, 23 Maret.
Dolar AS melemah pada Selasa, 28 Maret, karena kekhawatiran atas krisis perbankan yang surut mengurangi permintaan terhadap mata uang aman, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,41 persen menjadi 102,4281.
Baca: Masyarakat Wajib Makin Cakap Digital, Ini Alasannya! |
"Investor emas tidak berpikir krisis perbankan sudah berlalu atau, mungkin lebih mungkin, luka darinya di pasar kredit telah secara permanen mengurangi pengetatan yang diperlukan dari bank sentral," kata Analis Oanda Craig Erlam.
"Itu bisa menjadi bullish, jika demikian, untuk emas dan para pedagang bahkan mungkin mengincar level tertinggi sepanjang masa jika penurunan suku bunga tahun ini menjadi kenyataan," tambah Erlam.
Menahan kenaikan emas
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa menahan kenaikan emas lebih lanjut. Harga rumah S&P CoreLogic Case-Shiller mendingin pada Januari, naik hanya 3,8 persen secara nasional dibandingkan tahun sebelumnya. Ini turun dari 5,6 persen pada Desember.
Sementara itu, The Conference Board melaporkan indeks kepercayaan konsumen AS naik menjadi 104,2 pada Maret dari 103,4 pada Februari.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 27,50 sen atau 1,19 persen, menjadi USD23,42 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli merosot USD10,60 atau 1,08 persen, menjadi USD971,90 per ons.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News