baca juga: Otoritas Moneter Singapura Merugi Sebesar USD22,8 Miliar |
"Mesin pertumbuhan utama, seperti manufaktur dan jasa keuangan, diperkirakan tetap lesu di tengah prospek eksternal yang lemah," kata Managing Director MAS Ravi Menon, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 5 Juli 2023.
Pada saat yang sama, pertumbuhan di sektor-sektor domestik akan melambat karena permintaan konsumen melambat karena suku bunga yang lebih tinggi dan kenaikan upah yang lebih moderat.
Akibatnya, pertumbuhan ekonomi akan melambat ke kecepatan di bawah tren dalam kisaran perkiraan saat ini sebesar 0,5-2,5 persen. Menon mencatat inflasi di Singapura semakin moderat.
Bank sentral Singapura menurunkan perkiraan inflasi utama atau semua item untuk 2023 ke kisaran 4,5-5,5 persen, dari sebelumnya 5,5-6,5 persen. Perkiraan inflasi inti tetap tidak berubah pada 3,5-4,5 persen.
Tetapi perjuangan melawan inflasi masih panjang karena bank sentral masih terus melawan inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang masih suram.
"Kami terus memantau perkembangan pertumbuhan (dan) dinamika inflasi serta tetap mewaspadai risiko di kedua sisi, dan kami siap menyesuaikan kebijakan moneter sesuai kebutuhan, terutama jika momentum inflasi akan dipercepat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News