baca juga: Duh! Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 3% |
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari terangkat USD2,07 atau 2,7 persen, menjadi menetap di USD79,56 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari bertambah USD2,94 atau 3,63 persen, menjadi ditutup pada USD83,92 per barel di London ICE Futures Exchange.
Statistik menunjukkan bahwa WTI untuk pengiriman Februari mencapai USD80,33 per barel di sesi pagi sebelum melepaskan beberapa kenaikan.
Analis Pasar FX Empire Vladimir Zernov mengatakan minyak WTI saat ini mencoba untuk menetap di atas level USD80 karena para pedagang bereaksi terhadap berita terbaru dari Rusia.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan Rusia dapat memangkas produksi minyak mentahnya sebesar 5-7 persen pada awal 2023 sebagai tanggapan atas pembatasan harga yang diberlakukan oleh negara-negara Barat pada awal Desember.
"Potensi pemotongan dari Rusia bisa memberi dorongan lebih banyak," kata Ahli Strategi Pasar di RJO Futures Eli Tesfaye dikutip dari Antara, Sabtu, 24 Desember 2022.
Pasokan minyak dunia bisa menjadi lebih ketat, karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+ telah mengadopsi pengurangan produksi sebesar 2 juta barel per hari mulai November 2022.
Uni Eropa, Kelompok Tujuh (G7) dan Australia mulai memberlakukan batasan harga pada minyak mentah lintas laut Rusia pada awal Desember, yang melarang negara peserta menyediakan layanan yang memungkinkan minyak Rusia dikirim melalui laut jika harga naik di atas USD60 per barel, seperti asuransi dan keuangan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News