"Kepergian Altman mengikuti proses peninjauan yang disengaja oleh dewan, yang menyimpulkan dia tidak secara konsisten jujur dalam komunikasinya dengan dewan, sehingga menghambat kemampuan dewan untuk melaksanakan tanggung jawabnya," kata dewan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Xinhua, Senin, 20 November 2023.
Pada saat yang sama, perusahaan juga mengucapkan terima kasih kepada Altman karena telah berkontribusi cukup banyak kepada OpenAI.
Altman, dalam tanggapannya melalui sebuah postingan di X, mengaku menyukai saat berada di OpenAI. Menurut dia, perusahaan tersebut sangat transformatif bagi perkembangan teknologi dunia.
"Yang terpenting, saya senang bekerja dengan orang-orang berbakat seperti itu. Akan ada lebih banyak hal yang bisa saya katakan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya nanti," tulis Altman.
Adapun, Chief Technology Officer Mira Murati akan mengambil alih jabatan CEO sementara saat dewan direksi mencari pengganti permanen, menurut dewan direksi perusahaan riset kecerdasan buatan tersebut.
Baca juga: Resmi Diluncurkan, Ini Pengertian Lengkap Golden Visa |
Pemberian Golden Visa oleh Indonesia
Sebelumnya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) lewat Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim pada awal September 2023 lalu memberikan Golden Visa kepada CEO OpenAI Samuel Altman.
Ia bahkan menjadi orang asing pertama yang mendapatkan Golden Visa RI. Altman menerima golden visa dengan sub kategori tokoh dunia dengan masa tinggal sepuluh tahun.
Diketahui, Golden Visa merupakan visa khusus yang diberikan sebagai dasar pemberian izin tinggal dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun. Klasifikasi visa ini diperuntukkan bagi orang asing berkualitas yang akan bermanfaat kepada perkembangan ekonomi negara, salah satunya adalah penanam modal baik korporasi maupun perorangan.
Pemegang Golden Visa dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini. Di antaranya adalah jangka waktu tinggal lebih lama, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, serta efisiensi karena tidak perlu lagi mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) ke kantor imigrasi.
"Ada beberapa kategori golden visa selain atas dasar investasi/penanaman modal, salah satunya adalah golden visa yang diberikan kepada tokoh yang mempunyai reputasi internasional dan dapat memberikan manfaat untuk Indonesia. Dalam memperoleh golden visa, harus diusulkan oleh instansi pemerintah pusat," papar Silmy.
Samuel Altman adalah tokoh dunia yang merupakan CEO dan Co-Founder dari OpenAI yang merupakan perusahaan riset dan penerapan artificial intelligence (AI) di Amerika Serikat yang memiliki misi memastikan kecerdasan buatan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Dengan golden visa ini, Altman diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia.
Sebagai pemegang golden visa, Altman akan dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini. Di antaranya adalah:
1. Jalur pemeriksaan dan layanan prioritas di bandara.
2. Jangka waktu tinggal lebih lama.
3. Kemudahan keluar dan masuk Indonesia.
4. Efisiensi karena tidak perlu lagi mengurus ITAS ke kantor imigrasi.
Pemberian Golden Visa terhadap Altman menjadi bentuk konkret peran Ditjen Imigrasi untuk menyukseskan pembangunan ekosistem Artificial Intelligence di Indonesia.
"Begitu sampai di Indonesia, tidak perlu lagi mengurus ITAS di kantor imigrasi. Kita berikan karpet merah sebagai imbal balik atas sumber daya yang bisa mereka berikan pada Indonesia," terang Silmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News