| baca juga: Naik Lagi, Harga Minyak Dunia Tambah Mahal |
Dikutip dari Investing, Sabtu, 18 Mei 2024, minyak dunia acuan WTI untuk kontrak Juni 2024 naik 0,97 persen dengan berada pada level USD80 per barel. Sementara itu minyak brent berjangka untuk kontrak Juli 2024 naik 0,88 persen dengan berada pada level USD84 per barel.
Minyak dunia membukukan kenaikan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir, karena indikator ekonomi dari konsumen besar Tiongkok dan Amerika Serikat memperkuat harapan akan permintaan yang lebih tinggi.
Harga minyak mentah AS naik berkat data output industri Tiongkok dan harga konsumen AS, yang keduanya lebih baik daripada yang diperkirakan pada April. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan April yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan kenaikan 0,3 persen dari bulan Maret, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones sebesar 0,4 persen.
Output industri Tiongkok naik 6,7 persen YoY di bulan April seiring dengan semakin cepatnya pemulihan sektor manufaktur, meningkat dari 4,5 persen di bulan Maret dan menunjukkan kemungkinan permintaan yang lebih kuat di masa depan. Tiongkok juga mengumumkan langkah-langkah besar untuk menstabilkan sektor properti yang terkena krisis.
Dikutip dari CNBC International, Sabtu, 18 Mei 2024, Analis Pasar Senior Oanda Kelvin Wong mengutip beberapa faktor yang mendorong termasuk penurunan stok minyak mentah AS selama dua minggu berturut-turut dan ekspektasi akan lebih banyak langkah stimulus ekonomi dari Tiongkok.
Indikator ekonomi terbaru dari Amerika Serikat telah menambah optimisme terhadap permintaan global. Harga konsumen AS naik kurang dari perkiraan pada April meningkatkan ekspektasi akan penurunan suku bunga.
Suku bunga AS yang lebih rendah dapat membantu melemahkan dolar, yang akan membuat harga minyak lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Di sisi penawaran, sebagian besar investor mencari arahan dari pertemuan OPEC+ yang akan datang pada tanggal 1 Juni 2024.
pemulihan kurang meyakinkan
Pialang Minyak PVM Tamas Varga mengatakan meskipun data Tiongkok dan serangan lain terhadap infrastruktur minyak Rusia meningkatkan harga, minyak belum menunjukkan pemulihan yang meyakinkan dari kemerosotan baru-baru ini.“Kurangnya antusiasme yang jelas mungkin disebabkan oleh lemahnya permintaan produk yang menekan margin penyulingan,” katanya.
Pihak berwenang telah berhasil memadamkan kebakaran yang terjadi di kilang minyak Tuapse Rusia setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina. Penurunan persediaan minyak dan produk olahan di pusat perdagangan global juga telah menciptakan optimisme terhadap permintaan, membalikkan tren peningkatan stok yang telah membebani harga minyak mentah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News