Pengguna sepeda sedang melintasi Bank Sentral Vietnam. Foto: AFP/Hoang Dinh Nam.
Pengguna sepeda sedang melintasi Bank Sentral Vietnam. Foto: AFP/Hoang Dinh Nam.

Bisnis Lagi Sulit, Vietnam Nggak Tinggal Diam

Ade Hapsari Lestarini • 24 April 2023 18:11
Hanoi: Bank sentral Vietnam akan merestrukturisasi pinjaman untuk beberapa bisnis yang menghadapi kesulitan. Termasuk menunda pembayaran pinjaman hingga 12 bulan, karena berusaha menopang ekonomi yang melambat.
 
Melansir Channel News Asia, Senin, 24 April 2023, Bank Negara Vietnam (SBV) mengatakan dalam sebuah pernyataan, langkah-langkah restrukturisasi akan dilaksanakan hingga Juni 2024.
 
Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada akhir pekan telah meminta SBV menyusun rencana untuk menargetkan lebih banyak perusahaan agar restrukturisasi pinjaman dan memperpanjang jangka waktu.
Beberapa perusahaan di Vietnam, pusat manufaktur regional, berjuang menghadapi melemahnya permintaan global. Ekspor turun 11,9 persen pada kuartal pertama tahun ini.
 
Pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat menjadi 3,32 persen pada periode Januari-Maret, dibandingkan ekspansi tahun-ke-tahun 5,92 persen pada kuartal keempat 2022, dan SBV bulan lalu memangkas beberapa suku bunga kebijakan untuk mendukung pertumbuhan.
 
Baca juga: Ini Pertumbuhan Ekonomi 7 Negara Asia Tenggara, Indonesia Urutan Berapa?

Bank komersial diimbau pangkas suku bunga pinjaman

Chinh pada pertemuan akhir pekan dengan bank sentral juga menyerukan bank komersial untuk memangkas suku bunga pinjaman untuk mendukung bisnis dan rumah tangga, kata pernyataan pemerintah.
 
Selain itu, ia mendesak bank sentral untuk mendukung pasar obligasi korporasi lokal dengan mengubah peraturan obligasi yang ada untuk memfasilitasi lembaga kredit agar berinvestasi pada obligasi korporasi untuk meningkatkan pasokan dan likuiditas.
 
Kementerian Keuangan mengatakan pada Februari, obligasi korporasi senilai 285,2 triliun dong (USD12,04 miliar) akan jatuh tempo tahun ini, 42 persen di antaranya diterbitkan oleh pengembang real estat.
 
Menurut data dari Bursa Efek Hanoi dan bank sentral Vietnam yang dianalisis oleh perusahaan ekuitas swasta Dragon Capital, lebih dari setengah dari obligasi tersebut jatuh tempo untuk pembayaran antara Mei dan Agustus tahun ini.
 
Pekan lalu, auditor PricewaterhouseCoopers (PwC) meragukan kelayakan finansial salah satu pengembang properti terkemuka Vietnam, No Va Land, yang menghadapi pengembalian obligasi besar tahun ini di tengah kondisi pasar yang sulit.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(AHL)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif