Melansir CNBC International, Selasa, 5 Maret 2024, kontrak emas untuk pengiriman April naik USD30,60, atau 1,46 persen dan menetap di USD2.126,30 per ounce. Angka itu merupakan level tertinggi sejak kontrak ini dibuat pada 1974.
Ini adalah sesi perdagangan kedua berturut-turut di mana emas mencapai rekor, dengan kontrak April ditutup pada level tertinggi sepanjang masa di USD2.095,70 pada Jumat.
Baca juga: Emas Dunia Lagi-lagi Sukses Curi Kilau Dolar AS |
VanEck Gold Miners ETF (GDX) ditutup naik 4,3 persen dan untuk kenaikan hari ketiga berturut-turut. Emas juga diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan 50 hari di USD28,295 untuk pertama kalinya sejak 12 Januari.
Ketika disesuaikan dengan inflasi, emas mencapai level tertinggi sepanjang masa sekitar USD3.200 pada 1980, menurut Peter Boockvar, kepala investasi di Bleakley Financial Group.
"Kami masih jauh, yang kemudian juga menunjukkan potensi kenaikan," kata Boockvar, yang berpikir emas juga akan menguji rekor yang disesuaikan dengan inflasi.
Harga emas berkinerja baik
Emas telah berkinerja baik meskipun suku bunga tinggi dan dolar yang kuat, katanya. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh bank-bank sentral dunia yang membeli emas dalam jumlah besar setelah AS dan Uni Eropa menyita USD300 miliar cadangan devisa Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina, katanya."Anda dapat membayangkan mentalitas Tongkok, Arab Saudi dan negara-negara lain yang mengatakan, Apakah kami benar-benar ingin memiliki semua aset kami di Treasury AS?" kata Boockvar.
Dia mengatakan, emas saat ini memiliki sisi positif karena ekspektasi Fed akan mulai memangkas suku bunga tahun ini karena inflasi turun.
Ketika suku bunga turun, harga emas biasanya naik karena investor mencari tempat berlindung yang aman karena aset-aset seperti obligasi menjadi kurang menarik karena tidak lagi memberikan imbal hasil yang menarik.
Kepala strategi komoditas global di TD Securities, Bart Melek, mengatakan emas naik setelah data ekonomi, terutama di sektor manufaktur, dirilis lebih lemah dari yang diperkirakan minggu lalu.
"Ekspektasi di sini adalah inflasi kemungkinan akan moderat dari waktu ke waktu seiring dengan melemahnya ekonomi, dan itu akan memberikan keleluasaan bagi The Fed untuk lebih serius dalam menurunkan suku bunga," kata dia.
Para pedagang saat ini tengah bertaruh Fed akan menurunkan suku bunga pada Juni, menurut CME Fed Watch Tool.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id