Dalam laporan terbarunya yang dirangkum dari laman BBC, Rabu, 23 April 2025, IMF memproyeksikan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 2,8 persen di 2025, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 3,3 persen.
Bahkan pada 2026 nanti, pertumbuhan global diperkirakan masih tertahan di angka 3 persen.
Baca juga: Waspada! Ini Peringatan IMF soal Kondisi Ekonomi Global |
AS kena koreksi paling dalam
Negara yang mengalami revisi paling signifikan adalah Amerika Serikat. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dari 2,7 persen menjadi hanya 1,8 persen tahun ini.Penyebab utamanya adalah ketidakpastian ekonomi yang dipicu tarif perdagangan tinggi dan lesunya belanja konsumen.
"Kenaikan tajam tarif dan ketidakpastian kebijakan telah memicu reaksi berantai: perusahaan menahan investasi dan memangkas belanja," ungkap Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.
AS diketahui telah menerapkan tarif hingga 145 persen terhadap produk asal Tiongkok. Sebagai balasan, China juga menerapkan tarif hingga 125 persen terhadap barang-barang asal AS. Bahkan, AS juga memungut tarif 10 persen terhadap sebagian besar negara lainnya.
Kondisi ini membuat rantai pasok global terganggu, mengingat ekonomi dunia kini sangat saling terhubung.
Negara maju lainnya ikut terkoreksi
Tak hanya AS, Inggris juga terkena imbas. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Negeri Ratu Elizabeth dipangkas menjadi 1,1 persen tahun ini, sebagian besar karena tekanan inflasi dan tarif dagang.Menariknya, meski terkoreksi, pertumbuhan ekonomi Inggris diperkirakan akan tetap lebih kuat dibandingkan Jerman, Prancis, dan Italia. Namun, inflasi di Inggris diprediksi tertinggi di antara negara maju, yakni 3,1 persen, akibat naiknya biaya energi dan air.
Untuk Tiongkok, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhannya menjadi 4 persen, dari sebelumnya 4,6 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id