Ilustrasi, eksplorasi migas di daratan (onshores). Foto: AFP.
Ilustrasi, eksplorasi migas di daratan (onshores). Foto: AFP.

Harga Minyak Dunia Beragam di Tengah Tekanan Kebijakan Suku Bunga Fed

Husen Miftahudin • 13 Februari 2024 08:31
Houston: Harga minyak dunia berada dalam tekanan, dipicu kekhawatiran tertundanya pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang dapat mereduksi permintaan minyak mentah.
 
Melansir Investing.com, Selasa, 13 Februari 2024, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 naik delapan sen atau sekitar 0,1 persen menjadi USD76,92 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Senin (Selasa WIB).
 
Harga minyak WTI meningkat enam hari beruntun, dengan tiga hari beruntun mencatatkan harga tertinggi sejak 30 Januari 2024.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2024 justru mengalami penurunan 19 sen atau sekitar 0,2 persen menjadi USD82 per barel di ICE Futures Exchange.
 
Adapun, Federal Reserve New York pada Senin waktu setempat merilis Survey of Consumer Expectations Januari yang menunjukkan ekspektasi inflasi tahunan dan lima tahunan yang belum berubah, masih tetap di atas target The Fed dua persen.
 
Baca juga: Harga Minyak Dunia Kehilangan Pamornya, Kenapa?
 

Konflik Timur Tengah meningkat


Di sisi lain, ketegangan di Timur Tengah meningkat ketika Israel mempersiapkan serangan darat ke Rafa. Israel melancarkan serangan udara selama akhir pekan sebagai persiapan untuk invasi darat ke Kota Rafa di Gaza selatan.
 
Hal ini memicu kekhawatiran lebih lanjut perang Israel-Hamas yang merupakan titik dukungan utama bagi minyak dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian disebabkan oleh kekhawatiran konflik tersebut dapat menyebabkan gangguan pada pasokan minyak global.
 
Ketegangan di Timur Tengah terus mendukung harga minyak untuk mengimbangi pemulihan produksi Amerika Serikat (AS), yang meningkat ke rekor tertinggi pada Februari setelah gangguan produksi akibat cuaca dingin.
 
Namun pasokan bahan bakar AS terbatas karena beberapa kilang masih ditutup untuk pemeliharaan. Bensin sendiri harganya telah melonjak hampir sembilan persen pada minggu sebelumnya, meskipun masih ada keraguan apakah tren ini akan bertahan mengingat permintaan bahan bakar AS juga terlihat melemah dalam cuaca dingin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan