Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Faktor Ini Buat Harga Minyak Dunia Menyusut

Antara • 19 Mei 2023 09:15
New York: Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu setelah data ekonomi AS yang solid mendorong dolar mencapai level tertinggi dua bulan di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga lagi pada Juni.
 
Mengutip Antara, Jumat, 19 Mei 2023, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni kehilangan USD0,97 atau 1,33 persen, menjadi USD71,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli tergelincir USD1,10 atau 1,43 persen menjadi USD75,86 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Dolar AS naik ke level tertinggi sejak 17 Maret terhadap sekeranjang mata uang didorong data yang menunjukkan klaim pengangguran awal yang lebih rendah dari perkiraan dan optimisme tentang kemungkinan kesepakatan plafon utang.

Dolar yang lebih kuat dapat membebani permintaan minyak karena membuat bahan bakar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya oleh Federal Reserve pada Juni juga meredam sentimen pasar dan prospek permintaan minyak.
Baca: Kuartal I, Beras hingga Makanan Kering Diserbu Masyarakat saat Berbelanja Daring!

"Kabar baik bagi perekonomian kini menjadi kabar buruk bagi prospek permintaan minyak mentah karena ketahanan ekonomi akan memaksa Fed untuk mematikan ekonomi," kata Analis Pasar Senior Oanda Edward Moya.

Data pengangguran AS

Klaim pengangguran baru AS merosot ke 242 ribu dalam pekan yang berakhir 13 Mei, turun dari 264 ribu pada minggu sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan konsensus 255 ribu, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS.
 
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memiliki kemungkinan sekitar 36 persen untuk menaikkan suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin lagi pada Juni, lebih tinggi dari probabilitas 28,4 persen pada Rabu, 17 Mei, dan 10,7 persen seminggu yang lalu, menurut data yang ditunjukkan oleh alat CME FedWatch pada Kamis sore, 18 Mei.
 
Sementara itu, dolar AS naik pada Kamis waktu setempat dengan indeks dolar menguat lebih dari 0,6 persen. "Minyak menjadi perdagangan yang mudah, karena akan melacak dolar dan bukan yang lainnya," pungkas Moya.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan