Dikutip dari Antara, Sabtu, 11 Maret 2023, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 345,22 poin atau 1,07 persen menjadi 31.909,64. Indeks S&P 500 merosot 56,73 poin atau 1,45 persen menjadi 3.861,59. Indeks Komposit Nasdaq merosot 199,47 poin atau 1,76 persen menjadi 11.138,89.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah dengan real estat tergelincir 3,3 persen, memimpin penurunan. Sementara sektor konsumen kebutuhan pokok mencatat kerugian paling kecil, turun hanya 0,5 persen.
Untuk minggu ini, S&P 500 kehilangan 4,6 persen dalam persentase penurunan mingguan terbesar sejak September tetapi bertahan pada kenaikan kecil tahun ini sebesar 0,6 persen. Dow jatuh 4,4 persen untuk minggu ini dan turun lebih dari 3,0 persen tahun ini, sementara Nasdaq turun 4,7 persen minggu ini tetapi naik lebih dari 6,0 persen tahun ini.
Upaya regulator cegah kegagalan bank
Terkait hal tersebut, regulator perbankan California langsung menutup SVB Financial Group untuk melindungi simpanan dalam kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan. Krisis modal di SVB telah menekan saham bank-bank secara global.
SVB telah mencoba, tetapi gagal menopang neracanya melalui penjualan saham yang diusulkan pada Rabu, 8 Maret 2023 malam. Pada hari yang sama, pemberi pinjaman kripto Silvergate Capital mengatakan akan berhenti setelah kerugian besar dari runtuhnya bursa mata uang kripto FTX.
"Ada kekhawatiran keretakan mungkin muncul dalam sistem keuangan sebagai akibat dari kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve. Ketakutannya adalah apakah itu lebih luas dari satu bank industri dan satu segmen ekonomi," kata Kepala Investasi BMO di Minneapolis, Carol Schleif.
Sementara banyak investor melihat melalui kepemilikan bank mereka untuk tanda-tanda risiko. Schleif mengatakan, banyak dari kelemahan dalam saham-saham bank regional berasal dari pepatah 'menembak dulu mengajukan pertanyaan kemudian'.
Indeks perbankan regional KBW mengakhiri sesi turun 2,4 persen sementara indeks keuangan S&P 500 kehilangan 1,8 persen.
Schleif dan investor lainnya mengatakan mereka berharap peraturan ditambahkan ke sistem perbankan AS sejak krisis keuangan 2008 akan mencegah bencana serupa. "Namun tetap saja orang-orang sangat gugup karena mereka tidak ingin terulang kembali," katanya.
Investor telah berharap untuk mengakhiri minggu dengan sebagian besar fokus mereka pada data ekonomi terhadap perbankan.
Baca juga: Wall Street Kebakaran, Dow Jones Terjun Bebas 543 Poin! Apa Penyebabnya? |
Data pekerjaan jadi perhatian
Sebelum pasar dibuka, laporan data penggajian nonpertanian dipantau secara ketat. Sebab, hal tersebut menunjukkan ekonomi AS telah menambahkan lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan pada Februari.
Sementara, rata-rata pendapatan per jam naik lebih lambat 0,2 persen bulan lalu setelah dibandingkan 0,3 persen pada Januari dan pengangguran naik menjadi 3,6 persen.
Data tersebut telah meredakan beberapa kekhawatiran Fed dapat menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan Maret setelah pernyataan hawkish dari Ketua Fed Powell minggu ini.
"Apa pun getaran positif yang keluar dari laporan pasar tenaga kerja dikalahkan oleh getaran negatif dari situasi SVB," ungkap Direktur Pelaksana & Co-CIO di Paleo Leon di Princeton, New Jersey, John Praveen.
Saham perbankan anjlok
Adapun subsektor bank S&P 500 ditutup turun 0,5 persen dengan dorongan dari JPMorgan Chase yang ditutup naik 2,5 persen dan Wells Fargo ditutup naik 0,6 persen, sementara indeks lainnya melemah.
Penurunan terbesar dialami rekan bank kripto Silvergate, Signature Bank, yang anjlok 22,9 persen dan bank regional First Republic, yang berakhir merosot 14,8 persen.
Di saham individu, Gap Inc kehilangan 6,3 persen setelah pengecer pakaian itu membukukan kerugian kuartal keempat yang lebih besar dari perkiraan dan memperkirakan penjualan setahun penuh di bawah perkiraan Wall Street.
Di bursa AS, sebanyak 15,17 miliar saham berpindah tangan. Angka ini jauh di atas rata-rata 11,13 miliar untuk 20 sesi terakhir.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News