Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian UEA Sultan Ahmed Al Jaber saat penandatanganan yang dihadiri oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz. Adapun Scholz menandatangani kesepakatan saat dalam tur Teluk yang membawanya ke UEA, Arab Saudi, dan Qatar untuk mencari sumber energi baru.
Dia bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan, yang mengatakan di Twitter mereka telah membahas kerja sama di berbagai bidang termasuk keamanan energi, pengurangan emisi, dan aksi iklim.
"Pemimpin Jerman mengatakan dia menyambut perjanjian keamanan energi," kata Kantor Berita UEA WAM, dilansir dari The Business Times, Minggu, 2 Oktober 2022.
WAM melaporkan perusahaan minyak negara UEA, ADNOC, menyelesaikan pengiriman diesel langsung pertamanya ke Jerman bulan ini, dan akan menyediakan hingga 250 ribu ton diesel per bulan pada 2023. Pengiriman pertama 137 ribu meter kubik gas alam cair akan dilakukan pada Desember di terminal impor LNG terapung baru Jerman di Brunsbuettel, dekat Hamburg.
Baca: Capek Kena Pom-Pom Saham? Simak 3 Cara Ngelesnya: yang Terakhir Paling Sering Bikin Greget! |
"ADNOC akan melakukan lebih banyak pengiriman LNG ke Jerman pada 2023," kata WAM.
Tur Teluk dua hari Scholz bertujuan untuk menyegel kesepakatan energi baru guna menggantikan pasokan Rusia dan mengurangi krisis energi akibat invasi Moskow ke Ukraina. Sebelumnya, ia bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah.
Kemudian setelah perjalanannya ke UEA, ia mengadakan pembicaraan di Doha dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani tentang energi dan investasi, menurut sebuah pernyataan resmi. Namun, tidak ada kesepakatan yang diumumkan di Qatar.
Kedua negara terkunci dalam pembicaraan yang sulit tentang lamanya kontrak untuk pasokan LNG, menurut media Jerman, dan Scholz mengatakan dia ingin melihat kemajuan. Scholz mengatakan catatan hak kontroversial Qatar membaik tetapi tidak berkomitmen untuk menghadiri Piala Dunia di negara Teluk yang dimulai pada November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News