Boneka Labubu. Foto: Unplash/David Kristianto
Boneka Labubu. Foto: Unplash/David Kristianto

Labubu Masih Eksis, Pop Mart China Bidik Penjualan USD4 Miliar di 2025

Annisa ayu artanti • 22 Agustus 2025 15:18
Jakarta: Demam boneka koleksi kembali mengguncang dunia. Kali ini datang dari Pop Mart International Group, perusahaan mainan asal China yang sukses mendulang cuan berkat popularitas karakter ikonik Labubu.
 
Melansir Forbes, Jumat, 22 Agustus 2025, pendiri sekaligus CEO Pop Mart, Wang Ning, optimistis perusahaannya bisa dengan “mudah” meraih target penjualan sebesar 30 miliar yuan (sekitar USD4,2 miliar) tahun ini. 
 
Proyeksi itu ia sampaikan dalam konferensi hasil kinerja semester pertama, yang menunjukkan lonjakan laba hingga hampir 400 persen.

Penjualan melejit di tengah tren koleksi

Berdasarkan laporan ke bursa Hong Kong, Pop Mart mencatat penjualan 13,9 miliar yuan pada paruh pertama 2025, melonjak 204,4 persen dibanding periode sama tahun lalu. 

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham juga meroket 397 persen menjadi 4,6 miliar yuan.
 
Analis dari Everbright Securities International, Kenny Ng, menilai hasil itu memperkuat valuasi Pop Mart yang terus menanjak. 
 
Baca juga: Laba Perusahaan Labubu Meledak 350%, Ini Peran Lisa BLACKPINK hingga Kim Kardashian

Tidak heran, saham Pop Mart di bursa Hong Kong naik lebih dari 6 persen pada Rabu, 20 Agustus 2025, dengan kenaikan tahunan mencapai 227 persen. 
 
Kesuksesan ini sekaligus mengantarkan Wang Ning sebagai miliarder ke-9 terkaya di China, dengan kekayaan bersih USD24,9 miliar.

Labubu, mainan yang jadi fenomena global

Kesuksesan Pop Mart tidak bisa dilepaskan dari Labubu, boneka berbentuk kelinci dengan telinga runcing, gigi tajam, dan senyuman nakal yang kini mendunia. 
 
Mainan dari seri Monsters ini menyumbang lebih dari sepertiga total pendapatan Pop Mart pada semester pertama.
 
“Labubu mencapai ketenaran global sebagai properti intelektual (IP),” tulis perusahaan dalam laporan bursa. 
 
“Ia menjadi salah satu IP paling dicari di dunia pada paruh pertama 2025,” jelas perusahaan.
 
Fenomena Labubu semakin kuat karena banyak selebriti internasional ikut mengoleksi, mulai dari Rihanna, Kim Kardashian, hingga Lisa BLACKPINK.

Ekspansi ke pasar global

Dalam wawancara dengan Xinhua, Wang Ning memprediksi pertumbuhan bisnis Pop Mart di luar negeri akan semakin pesat. Bahkan, ia menyebut penjualan internasional berpotensi melampaui penjualan domestik China tahun ini.
 
Hasil interim menunjukkan, China masih menyumbang 60 persen dari total pendapatan Pop Mart, namun pasar Amerika, termasuk AS, menjadi motor pertumbuhan tercepat. Penjualan di kawasan ini melesat lebih dari 1.000 persen year-on-year menjadi 2,3 miliar yuan pada paruh pertama.
 
Dengan strategi agresif di pasar global dan dukungan tren koleksi yang semakin digandrungi anak muda, Pop Mart diyakini bisa menjaga momentum dan menjadikan Labubu sebagai ikon pop culture dunia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan