Adapun pembentukan yang dia maksud seperti Kelompok Kerja (Working Group) Ketahanan dan Pengurangan Risiko Bencana, Kelompok Kerja Budaya dan Startup 20, dan Kelompok Kerja Ekonomi Digital.
Edi Prio mengatakan, Indonesia akan mendukung kesuksesan Presidensi G20 India, terutama pada isu transformasi digital yang merupakan kunci percepatan pemulihan dan masa depan ekonomi global.
Ia mengapresiasi adanya kesinambungan antara Presidensi G20 Indonesia dan Presidensi G20 India, serta menggarisbawahi bobot dari concrete deliverable sebagai contoh teladan dari anggota G20 bagi dunia. Adapun pertemuan Sherpa pertama Presidensi G20 India telah digelar pada 4-7 Desember 2022 di kota Udaipur, negara bagian Rajasthan, India.
Pertemuan ini terdiri dari lima sesi yakni transformasi teknologi, pembangunan hijau dan LiFE (Lifestyle for Environment), pembangunan yang dipimpin oleh perempuan, percepatan implementasi SDGs, memfasilitasi pertumbuhan inklusif, dan reformasi multilateral.
Baca juga: Pemerintah Optimistis Jaga Ekonomi Nasional di Atas Pertumbuhan Global di 2023 |
Merangkum hasil diskusi selama tiga hari, Sherpa menyoroti peran India dalam memberikan suara yang lebih besar ke global selatan, dan memanfaatkan keketuaan G20 untuk menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan antara negara berkembang dan maju.
Diskusi juga membahas pentingnya reformasi multilateral, pencapaian SDGs, isu pangan, bahan bakar dan pupuk, serta menyoroti bidang-bidang fokus diskusi, dan menekankan perlunya memperkuat tindakan kolektif negara-negara anggota G20.
Adapun pertemuan ini dihadiri oleh para Sherpa anggota G20, sembilan negara undangan, dan 14 organisasi internasional, termasuk dari Indonesia. Presidensi G20 India secara menyeluruh mengangkat tema 'Vasudhaiva Kutumbakam-One Earth, One Family, One Future'.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News