Dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 30 Desember 2022, Bank Sentral Tiongkok menyuntikkan 183 miliar yuan (USD26,28 miliar) melalui perjanjian pembelian kembali tujuh hari dalam operasi pasar terbuka pada Jumat, 30 Desember 2022. Bank Sentral Tiongkok melakukan penawaran likuiditas untuk mempertahankan tingkat likuiditas akhir tahun yang stabil.
baca juga: Rusia Bakal Kerek Suku Bunga di 2023 |
Dengan reverse repo senilai dua miliar yuan yang jatuh tempo pada Jumat, PBOC menyuntikkan bersih 181 miliar yuan. Dampaknya penawaran tunai mingguan melalui alat likuiditas menjadi 975 miliar yuan bersih, terbesar sejak Januari 2019.
Dana itu diharapkan bisa mengerek ekonomi Tiongkok -yang diperkirakan Bank Dunia memutuskan untuk memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok di tahun ini menjadi 2,7 persen dari perkiraan 4,3 persen pada Juni. Angka itu juga merevisi perkiraannya untuk tahun depan dari 8,1 persen menjadi 4,3 persen.
Kedua angka tersebut jauh di bawah target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang dinyatakan Beijing untuk tahun ini sekitar 5,5 persen, angka yang diyakini banyak analis sekarang tidak dapat dicapai. Hal tersebut karena pandemi covid-19 dan pelemahan di sektor properti menghantam ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News