Bank sentral Rusia mempertahankan suku bunga utamanya di 7,5 persen pada pertemuan terakhir tahun ini, tetapi sedikit mengubah retorikanya untuk mengakui meningkatnya risiko inflasi, dengan mengatakan mobilisasi militer baru-baru ini menambah kekurangan tenaga kerja.
"Ada pemahaman jika (kenaikan suku bunga) diperlukan untuk menstabilkan inflasi sebesar 4,0 persen pada 2024, maka kami akan melakukannya," kata Zabotkin dalam wawancara dengan RBC, dikutip dari Antara, Selasa, 27 Desember 2022.
Dia menunjuk ekspektasi inflasi yang tinggi, krisis tenaga kerja, kendala logistik, lintasan defisit fiskal yang lebih tinggi dari yang direncanakan, dan kondisi eksternal yang memburuk sebagai risiko.
"Bersama-sama, ini adalah kumpulan besar faktor pro-inflasi. Kebutuhan untuk menaikkan suku bunga akan ditentukan oleh (faktor-faktor ini), dalam kombinasi apa pun dan dalam volume apa pun yang pada akhirnya akan terwujud pada 2023," kata Zabotkin.
| Baca juga: Ukraina Dapat Rudal Patriot, Putin: Kami Akan Menghancurkannya 100 Persen! |
Zabotkin juga mengatakan pergeseran struktural yang sedang dialami ekonomi Rusia adalah proses yang memakan waktu lebih lama daripada siklus penurunan yang khas.
"Jika ekonomi berkembang mendekati kisaran atas perkiraan dasar Oktober kami, maka kami akan kembali ke level 2021 di suatu tempat di 2025," katanya.
Jajak pendapat Reuters pekan lalu menunjukkan bank sentral akan memiliki ruang terbatas untuk memangkas suku bunga pada 2023 karena inflasi akan tetap di atas target.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id