Wallstreet. Foto : AFP.
Wallstreet. Foto : AFP.

Wall Street Terkapar Setelah Saham-Saham Teknologi Tumbang

Antara • 09 Februari 2023 08:40
New York: Saham-saham di Wall Street tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memangkas sebagian besar kenaikan kuat sesi sebelumnya karena aksi ambil untung, dengan saham-saham yang berfokus pada teknologi memimpin penurunan.
 
baca juga: Wall Street Berjaya! Ini Gegaranya

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 207,68 poin atau 0,61 persen menjadi 33.949,01, Indeks S&P 500 kehilangan 46,14 poin atau 1,11 persen, menjadi 4.117,86. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 203,27 poin atau 1,68 persen, menjadi 11.910,52.
 
Semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan sektor jasa-jasa komunikasi anjlok 4,1 persen memimpin kerugian, diikuti sektor utilitas kehilangan 1,7 persen dan sektor teknologi berkurang 1,3 persen.

Alphabet Inc Anjlok

Alphabet Inc menjadi hambatan terbesar pada S&P 500 dan Nasdaq. Sahamnya merosot 7,7 persen setelah AI chatbot Bard yang baru memberikan jawaban yang salah dalam iklan daring.
 
Pejabat Federal Reserve mengatakan lebih banyak kenaikan suku bunga akan terjadi karena bank sentral AS bergerak maju untuk mengendalikan inflasi. Tidak ada yang mengisyaratkan bahwa laporan pekerjaan yang kuat pada Januari dapat mendorong tindakan kebijakan yang lebih agresif.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan inflasi tampaknya siap untuk terus melambat tahun ini tetapi perjuangan bank sentral AS untuk mencapai target 2,0 persen mungkin akan menjadi perjuangan yang panjang dengan kebijakan moneter tetap ketat lebih lama dari yang diantisipasi.

Pergerakan suku bunga

Ketua Fed Jerome Powell di depan Economic Club of Washington mengatakan suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan jika ekonomi AS tetap kuat. Dia mengatakan proses disinflasi sedang berlangsung.

"Setelah pergerakan seperti ini dan pindah ke valuasi tentu saja di kubu yang lebih kaya, Anda perlu memiliki lebih banyak bukti untuk menjaga pasar naik lebih tinggi," kata Kepala Strategi Global di LPL Financial Quincy Krosby dikutip dari Antara, Kamis, 9 Februari 2023.
 
Investor khawatir tentang seberapa agresif tindakan Fed tahun ini menyusul laporan pekerjaan AS yang sangat kuat pada akhir pekan lalu. Mereka juga khawatir tentang laporan keuangan beragam dari perusahaan-perusahaan AS, dengan hasil lebih dari setengah perusahaan S&P 500, laba mereka diperkirakan masih akan menurun dari tahun ke tahun pada kuartal keempat 2022, menurut data IBES dari Refinitiv.
 
Investor juga mencerna komentar dari pidato kenegaraan Presiden Joe Biden pada Selasa, 7 Februari 2023, ketika dia mendukung seruan untuk mengenakan pajak pembelian kembali saham perusahaan.
 
Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,62 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,93 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
 
 Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan