Ilustrasi. Foto: AFP/Oscar Siagian.
Ilustrasi. Foto: AFP/Oscar Siagian.

Kelamaan Menguat, Dolar AS Akhirnya Terpeleset

Husen Miftahudin • 25 Juni 2024 09:31
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) tergelincir dari level tertingginya dalam delapan minggu terakhir terhadap yen Jepang pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB).
 
Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 25 Juni 2024, greenback naik menjadi 159,94 pada awal sesi, tertinggi sejak 29 April, ketika yen menyentuh level terendah dalam 34 tahun di 160,245. Hal ini menyebabkan pemerintah Jepang menghabiskan sekitar 9,8 triliun yen untuk mendukung mata uang tersebut.
 
Yen sempat jatuh di perdagangan Eropa menjadi 158,75 per dolar AS, dan terakhir melemah 0,1 persen pada 159,65. Dolar AS melemah setelah menguat selama tujuh hari berturut-turut.
 
Sementara, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, turun 0,4 persen menjadi 105,46. Angka ini turun dari level tertinggi hampir delapan minggu terakhir di level 105,91 yang dicapai pada minggu lalu.
 
Adapun, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun terakhir berada di angka 4,251 persen. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun berada di angka 0,99 persen.
 
Yen berada di bawah tekanan baru setelah keputusan BOJ bulan ini untuk menunda pengurangan stimulus pembelian obligasi hingga pertemuan Juli. Mata uang ini telah turun 1,4 persen terhadap dolar AS hingga Juni ini, dan hampir 12 persen lebih lemah di tahun ini.
 
Ringkasan opini pada pertemuan kebijakan BOJ periode Juni pada Senin menunjukkan beberapa pembuat kebijakan menyerukan kenaikan suku bunga pada waktu yang tepat karena mereka melihat risiko inflasi yang melampaui ekspektasi.
 
Baca juga: Laju Rupiah Terkoreksi Data PMI AS
 

Fokus inflasi dan debat capres AS

 
Sorotan para pelaku pasar keuangan minggu ini adalah rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS pada Jumat, yang diandalkan oleh Federal Reserve untuk mengukur kemajuan dalam menurunkan inflasi ke target dua persen.
 
Angka yang menunjukkan pelonggaran tekanan harga kemungkinan akan meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga pada awal September, yang saat ini diperkirakan memiliki prospek 70 persen.
 
Fokus lain minggu ini adalah politik. Debat presiden AS pertama antara Presiden Joe Biden dan pendahulunya Donald Trump akan diadakan pada Kamis setelah pasar AS tutup.
 
Euro, yang berada di bawah tekanan sejak Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pemilihan sela awal bulan ini, naik 0,4 persen pada USD1,0737, namun masih turun sekitar satu persen terhadap dolar AS pada Juni sejauh ini.
 
Di sisi lain, poundsterling menguat 0,4 persen menjadi USD1,2690. Dolar Australia menguat 0,2 persen terhadap greenback menjadi USD0,6655, sedangkan dolar Selandia Baru naik 0,2 persen menjadi USD0,6129.
 
Sementara itu, yuan spot diperdagangkan pada 7,2598 per dolar AS, mendekati level terendah dalam tujuh bulan, terbebani oleh menguatnya dolar dan kekhawatiran melemahnya ekonomi terbesar kedua di dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan