Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan yang dilakukan sebagai barbarisme yang menunjukkan Moskow tidak dapat dipercaya untuk mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai hanya satu hari sebelumnya dengan mediasi Turki dan PBB.
Penyiar publik Suspilne mengutip militer Ukraina mengatakan serangan rudal tidak mengenai area penyimpanan biji-bijian di pelabuhan atau menyebabkan kerusakan yang signifikan. Kemudian Kyiv mengatakan persiapan untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian sedang berlangsung.
"Kami melanjutkan persiapan teknis untuk peluncuran ekspor produk pertanian dari pelabuhan kami," kata Menteri Infrastruktur Oleksandr Kubrakov, dilansir dari The Business Times, Rabu, 27 Juli 2022.
Baca: Zelensky Kecam Tindakan 'Barbar' Rusia di Odessa |
Rusia mengatakan pasukannya telah menyerang kapal perang Ukraina dan toko senjata di Odesa dengan rudal. Adapun kesepakatan yang ditandatangani oleh Moskow dan Kyiv pada Jumat waktu setempat sempat dipuji sebagai terobosan diplomatik yang akan membantu mengekang melonjaknya harga pangan global.
Pejabat PBB mengatakan hal itu dapat mengembalikan pengiriman gandum Ukraina ke tingkat sebelum perang sebesar lima juta ton per bulan. Tetapi Penasihat Ekonomi Zelensky, Oleh Ustenko, memperingatkan serangan di Odesa mengisyaratkan di luar jangkauan.
Dia mengatakan Ukraina memang memiliki kapasitas untuk mengekspor 60 juta ton biji-bijian selama sembilan bulan ke depan, tetapi akan memakan waktu hingga 24 bulan jika pelabuhannya tidak dapat berfungsi dengan baik. Adapun perang memasuki bulan keenam pada Minggu dan tidak ada tanda-tanda pertempuran akan berhenti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News