"Barbarisme yang dilakukan Rusia ini semakin mendekatkan kita ke arah senjata yang kita butuhkan untuk memenangkan perang ini," ucap Zelensky, dilansir dari One India, Minggu, 24 Juli 2022.
Serangan di Odessa terjadi satu hari setelah Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian ekspor gandum di Istanbul. Berdasarkan keterangan Turki, Rusia membantah serangan di Odessa.
Baca: Turki Sebut Rusia Bantah Telah Serang Fasilitas Gandum di Odessa Ukraina
"Jika siapa pun di dunia ini yang mengatakan bahwa dialog dengan Rusia itu dibutuhkan, lihat saja apa yang terjadi sekarang," ucap Zelensky.
"Serangan rudal Kalibr Rusia telah menghancurkan pernyataan tersebut," tegasnya.
Selain mengenai Odessa, Zelensky juga mengatakan bahwa pasukan Ukraina terus mencapai kemajuan "selangkah demi selangkah" dalam merebut kembali wilayah Kherson, yang sebagian besar telah diduduki oleh Rusia sejak awal invasi pada 24 Februari.
Ekspor Gandum
Menteri Pembangunan Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan bahwa Kiev akan terus mempersiapkan untuk mengekspor kembali gandum di melalui pelabuhan Laut Hitam meski terjadinya serangan rudal di Odessa pada Sabtu kemarin."Secara teknis kami akan melanjutkan ekspor produk pertanian dari pelabuhan kami," tulis Kubrakov pada akun Facebook.
Ia menuduh Rusia ingin "merusak infrastruktur Ukraina" dan menghancurkan perekonomian negara. Kubrakov menambahkan, Rusia telah menunjukkan kepada dunia mengenai "niat mereka yang sesungguhnya" dengan meluncurkan rudal ke Odessa. (Gracia Anggellica)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
