Menhan Turki Hulusi Akar (kanan atas) dalam penandatanganan kesepakatan ekspor gandum antar Rusia dan Ukraina di Istanbul, 22 Juli 2022. (OZAN KOSE / AFP)
Menhan Turki Hulusi Akar (kanan atas) dalam penandatanganan kesepakatan ekspor gandum antar Rusia dan Ukraina di Istanbul, 22 Juli 2022. (OZAN KOSE / AFP)

Turki Sebut Rusia Bantah Telah Serang Fasilitas Gandum di Odessa Ukraina

Willy Haryono • 24 Juli 2022 10:41
Ankara: Turki mengatakan bahwa Rusia membantah terlibat dalam serangan rudal di Odessa, kota pelabuhan di Ukraina yang merupakan salah satu tempat penyimpanan komoditas ekspor gandum. Serangan terjadi pada Sabtu, 23 Juli 2022, satu hari usai Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan ekspor gandum di Istanbul.
 
Perjanjian tersebut, yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki, bertujuan meringankan krisis pangan global yang diperparah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari laliu.
 
"Pihak Rusia mengatakan kepada kami bahwa mereka sama sekali tidak terlibat dalam serangan ini. Mereka mengaku sedang memeriksa peristiwa tersebut secara seksama dan mendetail," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

"Fakta bahwa insiden semacam itu terjadi usai kesepakatan yang kami buat kemarin benar-benar membuat kami khawatir," sambungnya, dikutip dari voanews.
 
Media Suspilne mengutip keterangan militer Ukraina yang mengatakan bahwa serangan rudal di Odessa tidak menimbulkan kerusakan parah. Seorang menteri Ukraina juga mengatakan bahwa persiapan melanjutkan kembali ekspor gandum dari Odessa, salah satu pelabuhan di Laut Hitam, terus berlangsung.
 
Menurut keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, serangan di Odessa merupakan sebuah penghinaan, diibaratkan seperti Moskow yang "meludah ke wajah" Kiev. Serhii Bratchuk, jubir administrasi militer Odessa, mengonfirmasi bahwa dua rudal menghantam infrastruktur pelabuhan dan dua lainnya ditembak jatuh sistem pertahanan udara Ukraina.
 
Sejauh ini belum ada bantahan langsung dari Pemerintah Rusia selain keterangan versi Turki.
 
Selain Ukraina, kecaman atas serangan di Odessa juga dilayangkan PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan lainnya. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui deputi jubirnya, Farhan Haq, mengutuk keras serangan di Odessa dan menyerukan semua pihak terkait untuk mengimplementasikan kesepakatan di Istanbuk
 
Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut serangan di Odessa memicu keraguan serius terhadap kredibilitas komitmen Rusia atas kelanjutan ekspor gandum.
 
Perwakilan Tinggi untuk Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell "mengutuk keras" serangan Rusia di Odessa. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Rusia memang cenderung tidak menghormati "aturan dan komitmen internasional."
 
Baca:  Fasilitas Gandum di Pelabuhan Odessa Diserang, Zelensky: Rusia Ingkar Janji
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan