Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Masih Dihantui Tekanan Global, Harga Minyak Jeblok

Husen Miftahudin • 09 Januari 2023 07:57
Jakarta: Harga minyak di perdagangan Senin kemungkinan masih akan melemah karena eksportir minyak mentah utama dunia, Arab Saudi, menurunkan harga minyak mentah yang dijual ke Asia ke level terendah sejak November 2021, di tengah tekanan global.
 
"Importir minyak mentah terbesar di dunia mencatatkan kemenangan beruntun selama lima hari pada Jumat di tengah ekspektasi investor, ekonomi Tiongkok akan segera bangkit dari kesengsaraan akibat covid-19 dan melakukan pemulihan yang kuat pada 2023," ucap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya, Senin, 9 Januari 2023.
 
Tetapi, lanjutnya, lebih banyak negara di dunia menuntut pengunjung dari Tiongkok melakukan tes covid-19, beberapa hari sebelum Tiongkok melepaskan kontrol perbatasan dan mengantarkan kembalinya perjalanan yang ditunggu-tunggu untuk populasi yang sebagian besar telah terjebak di rumah selama tiga tahun.
 
“Turunnya permintaan Tiongkok sebagai importir terbesar di dunia, serta prospek ekonomi yang melambat membuat harga minyak terus melemah. Selain itu, akibat permintaan minyak global melambat, harga minyak dunia akan menyentuh di level US72 per barel," jelas Vandy Cahyadi Komisaris OrbiTrade Berjangka dalam catatannya
 
Inflasi zona euro jatuh bulan lalu tetapi tekanan harga yang mendasari masih meningkat dan indikator pertumbuhan ekonomi secara mengejutkan jinak. Kondisi ini menunjukkan Bank Sentral Eropa akan terus menaikkan suku bunga untuk beberapa bulan mendatang.
 
Baca juga: Minyak Dunia Bervariasi Akibat Ketidakpastian Ekonomi Global Berlanjut

 
Aktivitas industri jasa AS pada November mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun, menurut laporan dari Institute for Supply Management (ISM). Tetapi laporan lain menunjukkan ekonomi AS menambahkan pekerjaan pada klip yang solid pada Desember, mendorong tingkat pengangguran kembali ke level terendah pra-pandemi sebesar 3,5 persen karena pasar tenaga kerja tetap ketat.
 
Presiden Federal Reserve (Fed) Atlanta Raphael Bostic mengatakan angka pekerjaan AS terbaru adalah tanda lain ekonomi secara bertahap melambat dan jika itu terus berlanjut, Fed dapat turun ke kenaikan suku bunga seperempat poin persentase pada pertemuan kebijakan berikutnya.
 
"Dalam penutupan pasar Amerika Sabtu, harga minyak dunia ditutup di US73,64 per barel. Sedangkan dalam perdagangan di Senin, harga minyak akan diperdagangkan di rentang USD72,56 per barel sampai USD75,55 per barel," pungkas Ibrahim.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan