Wallstreet. Foto : AFP.
Wallstreet. Foto : AFP.

Berhari-Hari Menguat, Wall Street Mulai Terkoreksi

Arif Wicaksono • 13 Oktober 2023 08:49
New York: Setelah alami kenaikan dari awal pekan laju bursa saham di Amerika Serikat (AS) melemah. Indeks Nasdaq melemah paling dalam pada penutupan perdagangan hari ini.
 
baca juga: Wall Street di Zona Hijau, Bakal Ngefek ke IHSG?

Dikutip dari CNBC International, Jumat, 13 Oktober 2023, Indeks komposit S&P 500 melemah 0,62 persen. Indeks komposit Nasdaq melemah sebesar 0,63 persen. Kemudian Indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,51 persen.
 
Saham yang menguat adalah Fasternal Co, Walgreens, KLA Corp, Nike Inc, Apple Inc dan Visa Inc. Kemudian saham yang melemah adalah Boeing Co, McDonald Corp, Verizon Communication, JD.Com in dan Warner Bros Discovery.
 
Pergerakan Obligasi Pemerintah AS 10 tahun turun 0,016 persen, obligasi tenor 30 tahun turun 0,021 persen serta obligasi dengan tenor jangka pendek 5 tahun turun 0,007 persen.

Pasar saham melemah setelah rilis dari data inflasi menunjukan bahwa The Fed perlu menaikan suku bunga lagi untuk meredam inflasi. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS Consumer Price Index (CPI) bulan September menunjukkan kenaikan 0,4 persen pada basis bulan ke bulan, dan 3,7 persen dari tahun lalu,
 
Angka tersebut lebih tinggi dari kenaikan masing-masing 0,3 persen dan 3,6 persen, yang diantisipasi oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
 
Namun, CPI inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, meningkat 0,3 persen pada bulan tersebut dan 4,1 persen pada basis tahunan. Keduanya sesuai dengan harapan.
 
Laporan hari Kamis ini muncul sehari setelah rilis data harga grosir yang lebih baik dari perkiraan dan dapat menjadi masukan bagi keputusan kebijakan moneter berikutnya. Data ini menjadi masukan bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih tinggi atau tidak.

Potensi kenaikan suku bunga

Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester menegaskan keyakinannya akan ketahanan pasar tenaga kerja, sehingga kemungkinan untuk mempertahankan suku bunga acuan yang tinggi saat ini dan isyaratkan potensi kenaikan suku bunga yang akan dilakukan dalam rapat Fed di November.
 
Pasar tenaga kerja AS mengalami lonjakan perekrutan di bulan September, di mana tercatat penambahan 336 ribu pekerjaan, secara signifikan melampaui prediksi para ekonom.
 
Average hourly earnings hanya naik 0,2 persen bulan lalu, menghasilkan peningkatan tahunan sebesar 4,2 persen atau terkecil sejak pertengahan 2021. Penghasilan untuk karyawan non supervisor mencatat kenaikan bulanan terkecil berturut-turut sejak 2020.
 
Ia juga menyebutkan para pejabat memperkirakan penurunan suku bunga lebih sedikit pada 2024 daripada yang diperkirakan sebelumnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan