Melansir Xinhua, Rabu, 19 Juni 2024, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 56,76 poin, atau 0,15 persen, menjadi 38.834,86. Indeks S&P 500 bertambah 13,80 poin, atau 0,25 persen, ke rekor tertinggi 5.487,03. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 5,21 poin, atau 0,03 persen, menjadi 17.862,23, mencatatkan rekor penutupan ketujuh berturut-turut.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor finansial dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,64 persen dan 0,61 persen.
Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan consumer discretionary memimpin pelemahan dengan turun masing-masing sebesar 0,77 persen dan 0,42 persen.
Baca juga: Jelang Komentar The Fed, Wall Street Semringah |
Penjualan ritel AS mengalami sedikit kenaikan di bulan Mei, dengan nilai pembelian ritel, yang tidak disesuaikan dengan inflasi, naik 0,1 persen, menurut Departemen Perdagangan AS.
Hal ini menyusul penurunan 0,2 persen yang direvisi turun di bulan April. Tidak termasuk bensin, penjualan naik 0,3 persen.
Dari 13 kategori yang dilacak, lima kategori melaporkan penurunan. Harga bensin yang lebih rendah dan diskon Memorial Day di toko-toko furnitur merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil ini.
"Dengan pertumbuhan konsumsi jasa yang melambat dalam beberapa bulan terakhir dan kepercayaan konsumen yang anjlok lagi, mungkin rumah tangga tidak cukup tahan terhadap suku bunga yang lebih tinggi seperti yang kita yakini," kata Kepala Ekonom Capital Economics Amerika Utara, Paul Ashworth.
Komentar pejabat The Fed
Hari Selasa ada banyak komentar dari para pejabat Federal Reserve, dengan enam presiden dan gubernur Fed regional berbicara di depan umum.Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler menyatakan optimismenya mengenai perlambatan pertumbuhan harga, namun ia juga mencatat bahwa satu bulan data inflasi yang baik mungkin tidak cukup untuk membenarkan pemotongan suku bunga.
Presiden Fed Boston Susan Collins menekankan pendekatan yang sabar terhadap kebijakan moneter karena ekonomi yang tangguh dan inflasi yang terus-menerus.
"Saya melihat informasi terbaru sebagai hal yang menggembirakan setelah serangkaian pembacaan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan selama kuartal pertama 2024," kata Collins pada hari Selasa.
Presiden Fed Richmond Thomas Barkin menggemakan sentimen ini, menyatakan bahwa ia membutuhkan lebih banyak bukti kemajuan berkelanjutan menuju target inflasi 2 persen Fed sebelum mempertimbangkan perubahan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News