Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Melemahnya Dolar AS Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia

Arif Wicaksono • 02 Juli 2024 09:55
New York: Harga minyak dunia naik pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak dunia naik setelah aliansi OPEC diperkirakan bakal memperpanjang pengurangan produksi untuk menjaga harga minyak.
 
baca juga:  Walau Terkoreksi, Harga Minyak Siap-siap Raup Cuan!

Melansir Investing.com, Selasa, 2 Juli 2024, harga minyak dunia acuan Brent berjangka untuk kontrak September 2024 naik 0,27 persen ke level USD86,83 per barel. Kemudian minyak mentah WTI berjangka untuk kontrak Agustus 2024 naik 0,19 persen ke level USD83,54 per barel.
 
Pada awal Juni, OPEC+ memperpanjang pengurangan produksi sebesar 3,66 juta barel per hari (bpd) hingga akhir 2025. OPEC+ juga mengumumkan mereka akan memperpanjang pengurangan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari hingga akhir September 2024.
 
Jika digabungkan, pengurangan ini mencakup sekitar 5-6 persen dari permintaan minyak global. Meskipun demikian, patokan global harga minyak Brent telah gagal menembus level utama USD90 per barel (pb) yang terakhir dicapai pada September 2024.

"Ini berarti dua penggerak utama dalam aliansi OPEC+, Arab Saudi dan Rusia, jauh dari harga minyak yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan anggaran mereka," ujar Director of Forex at Bank of Montreal Simon Watkins, dilansir Oil Price, Selasa, 2 Juli 2024.

Kekhawatiran Rusia

Ketidakmampuan Arab Saudi dan saudara-saudaranya di OPEC untuk mendorong harga minyak lebih tinggi juga menjadi kekhawatiran besar bagi Rusia. Dalam 100 hari pertama perang di Ukraina, negara ini memperoleh hampir USD100 miliar dari ekspor minyak dan gas, jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk terus berperang.
 
Namun, seiring turunnya harga, margin bagi Rusia menyusut. Setelah lonjakan awal dalam pendapatan minyak setelah invasi Ukraina pada 24 Februari 2022, harga minyak Brent titik impas fiskal Moskow secara resmi melonjak menjadi USD115 per barel.
 
Namun, karena perang tidak bisa diukur dengan mudah dan tidak bisa dipatuhi secara ketat pada anggaran, harga minyak impas fiskal tidak resmi adalah berapa pun yang menurut Presiden Vladimir Putin seharusnya pada saat tertentu.
 
"Semua ini menunjukkan bahwa kedua negara utama di OPEC+ kemungkinan akan mendorong pengurangan produksi yang lebih besar dari kartel tersebut secepatnya," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan