Beberapa faktor global yang memengaruhi harga minyak ini termasuk konflik di Timur Tengah, ketegangan geopolitik, dan kondisi ekonomi di Tiongkok.
"Ketegangan di Timur Tengah, terutama setelah serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan setidaknya 11 warga Palestina, menjadi salah satu faktor utama yang mendukung kenaikan harga minyak," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Juli 2024.
Selain itu, tank-tank Israel juga dilaporkan maju ke Rafah dan memasuki kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya mereka kuasai di bagian utara.
"Ketegangan ini menambah kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut, yang merupakan salah satu pemasok utama minyak dunia," sebut dia.
Baca juga: Makin Murah, Harga Minyak Dunia Ngasih Diskon Lumayan |
Ekonomi Tiongkok stagnan
Di sisi lain, ekonomi Tiongkok yang cenderung stagnan dan tingkat pengangguran yang tinggi juga menjadi faktor penting dalam analisis harga minyak. Data yang dirilis menunjukkan aktivitas bisnis di negeri Tirai Bambu tersebut masih rapuh, meskipun ada langkah-langkah stimulus baru-baru ini.Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan permintaan minyak dari importir utama dunia tersebut. Secara tren, harga minyak masih cenderung naik dan belum menunjukkan tanda-tanda perubahan yang signifikan.
Pada perdagangan Asia Senin, 1 Juli 2024, harga minyak mengalami kenaikan, didukung oleh pelemahan dolar. Data inflasi terbaru membuat para pedagang meningkatkan spekulasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada September. Brent oil futures naik 0,3 persen menjadi USD85,29 per barel, sementara West Texas Intermediate crude futures naik 0,4 persen menjadi USD81,84 per barel pada pukul 08:10 WIB.
Kedua kontrak tersebut mengalami kenaikan besar sepanjang Juni akibat gejolak geopolitik di Timur Tengah dan Rusia. Pelemahan dolar juga memberikan keuntungan pada harga minyak
Indeks dolar turun sekitar 0,2 persen di perdagangan Asia, memperpanjang penurunan dari Jumat setelah Indeks Harga PCE menunjukkan inflasi sedikit menurun di Mei.
Angka ini mendorong optimisme bahwa inflasi AS mendingin dan meningkatkan taruhan pada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di September. Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pembeli internasional, sehingga meningkatkan permintaan minyak.
Secara keseluruhan, Andrew Fischer menyimpulkan, harga minyak hari ini cenderung naik meski pasar sedang mengalami koreksi.
"Faktor-faktor seperti ketegangan di Timur Tengah, kondisi ekonomi Tiongkok, dan tren pelemahan dolar AS menjadi pendorong utama kenaikan harga minyak," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News